JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan menguji coba penerapan sistem transaksi nontunai nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) tahun ini.
Teknologi yang akan menggantikan sistem pembayaran tol dengan kartu tol atau e-Toll card tersebut diterapkan dalam upaya menekan kepadatan mobilitas masyarakat dan penggunaan jalur tol yang lebih efisien.
Kepala BPJT Danang Parikesit menyatakan dengan diterapkannya MLFF, nantinya pengendara selaku pengguna jalan tol tidak perlu lagi berhenti di gerbang tol apalagi mengantre untuk tapping kartu uang elektronik saat melakukan pembayaran.
Baca juga: Bayar Tol Tak Perlu Lagi Berhenti, MLFF Segera Gantikan Kartu Tol
Sistem akan mendeteksi dan menarik pembayaran langsung kepada tiap kendaraan yang melintas di ruas bebas hambatan tertentu. Pembayaran menggunakan Global Navigation Satelit System (GNSS) dan lewat aplikasi khusus jalan tol di smartphone.
Namun dalam penerapannya nanti,MLFF akan dilakukan secara bertahap seraya menyosialisasikanya kepada seluruh pengguna jalan sebelum diterapkan secara penuh pada 2023 mendatang.
"Untuk tahap awal implementasi dimulai dengan masa transisi pada beberapa ruas jalan tol, di mana sebagian gardu pada setiap gerbang tol masih dapat menggunakan kartu tol elektronik," kata Danang, Jumat (20/5/22).
"Secara timeline, kita mengharapkan akan memulai proses uji coba di tahun ini. Harapannya, tidak ada technical issue sehingga akan dilakukan implementasi secara bertahap," lanjut dia.
Baca juga: Ini Beda Marka Garis Jalan Berwarna Putih dan Kuning
Lantas apa kelebihan dari MLFF? Dalam kesempatan serupa, Danang menjelaskan sistem terkait memungkinkan melakukan transaksi melalui aplikasi di smartphone dan dibaca melalui satelit.
Nantinya perangkat yang rencananya digunakan pada transaksi nirsentuh MLFF yakni, Electronic On-Board Unit atau dikenal dengan E-OBU, dan perangkat Electronic Route Ticket dimana pengguna dapat memilih titik masuk dan keluar sesuai rute perjalanan sekali pakai.
Sehingga, dapat menghilangkan waktu antrean menjadi nol detik. Apabila dibandingkan dengan penggunaan uang elektronik (e-Toll), maka terdapat pengurangan waktu transaksi maksimal 5 detik.
"Manfaat lain adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisir bahan bakar kendaraan," ucap Danang.
"Selain memudahkan pengguna jalan karena bayar tol tanpa hambatan, informatif, aman, nyaman dan berkelanjutan dan juga dapat meningkatkan efisiensi pendapatan tol, serta mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.