JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah membolehkan masyarakat melakukan mudik Lebaran 2022, setelah sebelumnya melarang mudik selama dua tahun untuk mencegah Covid-19.
Sama seperti mudik sebelumnya, mudik naik sepeda motor tidak dianjurkan. Namun, nyatanya ditengarai tahun ini bakal ada 17 juta pemudik yang menggunakan motor ke kampung halaman.
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, ada beberapa sebab mengapa sangat tidak disarankan mudik menggunakan motor.
Baca juga: Estimasi Biaya Mudik Jakarta-Surabaya Pakai Suzuki XL7, Siapkan Rp 1 Jutaan
"Rekomendasi pemerintah sejak dari dulu itu tidak direkomendasikan karena tingkat bahaya dan kerusakan (naik motor) itu termasuk cedera itu sangat tinggi jika dibandingkan moda transportasi lain," kata Jusri kepada Kompas.com, Senin (25/4/2022).
Jusri mengatakan, motor tidak mengenal stabilitas melainkan keseimbangan. Motor bisa seimbang karena ada kecepatan, tetapi dengan mudah dapat kehilangan hal itu karena berbagai faktor.
"Sepeda motor tidak mengenal kata stabil, stabil itu tidak ada. Motor itu yang ada hanyalah keseimbangan," katanya.
Baca juga: Viral Video Macet Arus Mudik di Cipali, Rupanya Video Lama di Jagorawi
Joki drag Harley-Davidson itu mengatakan, dari bentuk motor juga berbeda dengan transportasi lain semisal mobil, bus, pesawat, atau kereta api.
"Motor berbeda dengan moda transportasi lain, kalau moda transportasi lain orangnya dibalut besi, mesin, ataupun bumper dan lainnya, kalau motor sebaliknya, ibaratnya mesin yang dibalut daging manusia," ungkapnya.
Baca juga: Kemacetan Arus Mudik Sebelum Ada Tol Trans Jawa, Jalur Neraka Pantura
"Artinya, jika terjadi benturan, gesekan, tabrakan, itu manusia langsung kena. Akibatnya, tubuh manusia yang rentan itu langsung fatal," kata Jusri.
Selain itu, motor kurang cocok buat jadi alat transportasi mudik karena mengendarai motor butuh konsentrasi tinggi karena pemotor meski melakukan banyak tugas dalam satu waktu.
"Aktivitas kegiatan mengendarai sepeda motor itu berbeda dengan mengoperasikan moda transportasi lain," ungkap Jusri.
"Motor itu multitugasnya luar biasa. Kalau motor terbuka dan pada saat yang sama dia melakukan tugas yang banyak seperti mengerem, kopling, dan lainnya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.