JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil membawa barang bawaan di atap merupakan salah satu pemandangan yang umum ketika mudik lebaran. Barang bawaan diikat pakai tambang dan ditutup terpal.
Suparna kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, mengatakan, pemilik mobil mesti ikuti aturan jika meletakan barang di atap, hal ini penting karena menyangkut kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Baca juga: Honda Sudah Atasi Masalah Teknis Motor Marquez di MotoGP Amerika
Penataan dan pengikatan barang bawaan mesti kuat. Apalagi saat arus balik, karena kebanyakan jumlah barang bawaan bisa lebih banyak dibandingkan saat berangkat mudik.
"Kecenderungannya lebih banyak barang bawaan saat balik, karena selain diisi barang yang sebelumnya dibawa biasanya ditambah dengan barang lain, seperti oleh-oleh dan lain sebagainya. Otomatis kondisi ini akan menambah bobot kendaraan, termasuk saat barang tersebut diletakan di atap," kata Suparna beberapa waktu lalu.
Paling utama yang harus diperhatikan, yaitu mengenai bobot maksimal dari atap mobil ketika membawa barang. Setelah itu dilanjut dengan tata cara mengemas barang.
Mengenai hal ini, Suparna tidak menganjurkan bila barang bawaan hanya diikat dengan tali dan dibungkus menggunakan terpal atau sebagainya, karena sangat berisiko apalagi konteksnya melakukan perjalanan jauh.
Baca juga: Begini Skema Korlantas Polri Antisipasi Kemacetan Mudik Lebaran 2022
"Kalau tidak pakai roof box sebenarnya sangat tidak dianjurkan, sangat berbahaya kita tidak tahu kondisi jalan seperti apa, bila ada guncangan atau saat kecepatan tinggi bisa saja tali terlepas dan barang jatuh," katanya.
"Bahayanya itu ketika barang yang jatuh terkena kendaraan lain, belum lain dampak-dampak kerugian lainnya," ucap Suparna.
Baca juga: Penjelasan Soal Gratis Tarif Tol Jika Macet di Gerbang Tembus 1 Km
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan, jika tidak tepat membawa barang bawaan di atap dapat meningkatkan potensi kecelakaan.
"Yang pasti dengan berat yang bertambah maka handling mobil juga akan berkurang, konsumsi bahan bakar juga akan lebih boros karena beban mobil yang lebih berat," katanya.
"Sebisa mungkin tidak menaruh barang bawaan di atap, bila memang sudah tidak muat jangan paksa dibawa, utamakan keselamatan dalam berkendara itu jadi prioritas utama," ujar Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.