Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 10/04/2022, 18:01 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan sekaligus pendiri Mobil Anak Bangsa alias MAB, Moeldoko, menyatakan pentingnya produksi baterai kendaraan listrik guna menyambut era elektrifikasi yang sudah di depan mata.

Pasalnya, baterai merupakan komponen utama pada kendaraan bermotor tersebut. Bahkan, kontribusinya mencapai sekitar 80 persen sehigga saat penentuan harga jual begitu berpengaruh signifikan.

"Komitmen pemerintah untuk menuju kepada zero emissions itu sungguh-sungguh. Kita telah berikan dukungan ke industri mobil listrik dengan ada Perpres 55/2019," katanya belum lama ini.

Baca juga: Beredar Bocoran Harga Hyundai Ioniq 5, Masih Belum Fix

Ilustrasi kendaraan listrik.(Dok. Shutterstock/ BigPixel Photo) Ilustrasi kendaraan listrik.

"Tetapi tidak sampai di situ saja. Semua Kementerian RI bergerak baik dari Kementerian Perhubungan, Kemenko Kemaritiman dan Investasi, sampai stakeholder seperti PLN sehingga ekosistem lebih cepat lagi," lanjut dia.

Tapi agar kendaraan tersebut bisa terserap secara optimal di pasar, perlu adanya langkah-langkah strategis yang dapat secara berkesinambungan mereduksi harga jual.

Satu di antaranya dengan memproduksi komponen baterai secara mandiri, di samping terus meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan transfer teknologi pada ATPM atau produsen terkait.

"Harga murah pada kendaraan listrik itu bergantung dengan baterai selak komponen utama dan penggerak. Saat ini masih kebanyakan impor. Kalau sudah bisa kita produksi sendiri pasti harganya turun," kata Moeldoko.

Baca juga: Suzuki Carry Pakai Teknologi Smart Hybrid? Bisa Jadi

Ilustrasi mobil listrik Hondadok.Honda Ilustrasi mobil listrik Honda

Hanya saja ia masih belum tahu seberapa besaran rupiah yang bisa untuk diturunkan apabila baterai pada kendaraan listrik bisa diproduksi di dalam negeri.

Termasuk apakah harganya bisa serupa dengan kendaraan konvensional alias eksisting. Sebab, hal tersebut sangat erat kaitannya dengan rencana atau strategi bisnis produsen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke