Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pentingnya Produksi Baterai Kendaraan Listrik di Tanah Air

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan sekaligus pendiri Mobil Anak Bangsa alias MAB, Moeldoko, menyatakan pentingnya produksi baterai kendaraan listrik guna menyambut era elektrifikasi yang sudah di depan mata.

Pasalnya, baterai merupakan komponen utama pada kendaraan bermotor tersebut. Bahkan, kontribusinya mencapai sekitar 80 persen sehigga saat penentuan harga jual begitu berpengaruh signifikan.

"Komitmen pemerintah untuk menuju kepada zero emissions itu sungguh-sungguh. Kita telah berikan dukungan ke industri mobil listrik dengan ada Perpres 55/2019," katanya belum lama ini.

"Tetapi tidak sampai di situ saja. Semua Kementerian RI bergerak baik dari Kementerian Perhubungan, Kemenko Kemaritiman dan Investasi, sampai stakeholder seperti PLN sehingga ekosistem lebih cepat lagi," lanjut dia.

Tapi agar kendaraan tersebut bisa terserap secara optimal di pasar, perlu adanya langkah-langkah strategis yang dapat secara berkesinambungan mereduksi harga jual.

Satu di antaranya dengan memproduksi komponen baterai secara mandiri, di samping terus meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan transfer teknologi pada ATPM atau produsen terkait.

"Harga murah pada kendaraan listrik itu bergantung dengan baterai selak komponen utama dan penggerak. Saat ini masih kebanyakan impor. Kalau sudah bisa kita produksi sendiri pasti harganya turun," kata Moeldoko.

Hanya saja ia masih belum tahu seberapa besaran rupiah yang bisa untuk diturunkan apabila baterai pada kendaraan listrik bisa diproduksi di dalam negeri.

Termasuk apakah harganya bisa serupa dengan kendaraan konvensional alias eksisting. Sebab, hal tersebut sangat erat kaitannya dengan rencana atau strategi bisnis produsen.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/10/180100915/pentingnya-produksi-baterai-kendaraan-listrik-di-tanah-air

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke