JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara menggunakan sepeda motor menuntut fokus yang tinggi. Tak salah jika para pakar berkendara menyebut naik motor merupakan tindakan penuh risiko.
Video viral di media sosial mengenai tabrakan yang terjadi antara dua motor. Mengutip akun Instagram Agoez Bandz4, terlihat ada pasangan naik motor membawa rumput akan melakukan putar balik di jalan raya.
Pasangan bapak-ibu itu tidak memakai helm. Saat tengah ingin putar balik, dari belakang ada anak muda pakai motor trail melaju kencang dan akhirnya tidak bisa mengerem kemudian menabrak pasangan itu.
Baca juga: Simulasi Daihatsu Soal Program Mobil Rakyat
View this post on Instagram
Bapak dan ibu tersebut cuma tersenggol dan tidak mengalami luka serius. Anak muda yang menabrak terjatuh, tapi tertolong karena pakai helm.
Kejadian menariknya ialah setelah bangun dari posisi terjatuh, anak muda tersebut tidak marah-marah, tetapi langsung cium tangan atau sungkem kepada bapak yang mengendarai motor tersebut.
Kejadian ini pun mengundang banyak reaksi netizen. Mayoritas tidak lagi melihat siapa yang salah atau benar kejatian tersebut, tapi melihat adab anak muda itu.
Terlepas dari cium tangan, kejadian sepert ini sering terjadi. Senggolan antara sesama pengendara motor terjadi karena salah satunya putar balik dan lainnya ngebut tanpa perhitungan yang tepat.
Baca juga: Honda Masih Tunggu Aturan Mobil Rakyat, Mobilio dan Brio Satya Masuk Kategori
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, sebagian besar kecelakaan terjadi karena pengendara motor kurang antisipasi terhadap kondisi jalan.
“Pola pikir saat di jalan raya ini lebih penting daripada keterampilan mengemudi atau berkendara dalam menentukan keselamatan di jalan,” ucap Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.
Menurut Jusri, setidaknya ada 8 pola pikir salah yang lazim ditemui pada pengguna jalan, yakni:
1. Jalan raya adalah sarana umum yang seperti sarana umum lainnya, seperti lapangan bola, telepon umum, dan halte bus, sudah minim risiko.
Padahal, faktanya, angka kematian di jalan raya makin tinggi dari tahun ke tahun, dan bahkan sudah menjadi tiga besar penyebab kematian utama di dunia.
"Jalan raya adalah tempat yang sangat berbahaya dan segala macam pengguna jalan dengan berbagai tingkat pengetahuan, pola pikir, kondisi fisik, kondisi psikologis, dan keterampilan berbeda-beda bercampur jadi satu," kata Jusri.
Baca juga: Buat Pemula, Ini Jenis Transmisi pada Mobil Matik
2. Jalan raya telah diatur oleh polisi, sehingga keselamatannya terjamin. Faktanya, polisi tidak mungkin mengawasi dan mengatur perilaku berkendara para pengguna jalan di setiap jengkal dan sudut jalan raya.
Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab individu setiap pengguna jalan.