3. Mengoperasikan kendaraan bermotor (baik mobil maupun sepeda motor) di jalan raya adalah hal biasa, sehingga tidak membutuhkan persyaratan khusus.
Padahal, mengendarai kendaraan bermotor adalah pekerjaan berbahaya dengan risiko kematian tinggi, sehingga diperlukan berbagai persyaratan khusus pengendara secara fisik, psikologi, maupun mental serta pengetahuan akan kendaraan dan jalan raya yang mumpuni.
4. SIM adalah bukti pengemudi telah berhak berada di jalan raya. Padahal, SIM bukanlah tiket yang membuat seseorang berhak menggunakan jalan raya seenaknya.
Baca juga: Target Toyota Jualan New Fortuner Sama Seperti Tahun Lalu
SIM seharusnya menjadi bukti kompetensi seseorang telah layak mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya.
SIM yang diperoleh tanpa melalui proses uji kompetensi berarti menunjukkan pemilik SIM tersebut belum tahu apakah ia kompeten atau tidak.
5. Faktor utama kecelakaan adalah kurang terampilnya pengemudi. Bahkan seorang pebalap yang paling berpengalaman pun tidak luput dari risiko kecelakaan di jalan raya.
"Keterampilan mengemudi hanyalah satu dari banyak faktor keselamatan mengemudi. Yang lebih penting adalah pola pikir dan pemahaman tentang berbagai risiko bahaya di jalan raya," ucap Jusri.
6. Pejalan kaki telah pahan akan bahaya. Di Indoenesia, kita masih sering menemui pejalan kaki yang menyebrang jalan di tempat yang tidak semestinya.
Seperti, di jalan yang telah diberi pagar pembatas atau bahkan di jalan tol sekalipun, atau pejalan kaki yang nekat menyeberang jalan secara tiba-tiba tanpa menimbang kondisi lalu lintas.
Baca juga: Penjualan Mobil di Indonesia Sepanjang 2021 Tembus Target
Sebagai pengendara kendaraan bermotor, camkan bahwa hal itu bisa terjadi setiap saat dan selalu siap untuk mengantisipasi jika itu terjadi.
7. Jalan sepi berarti aman, kecepatan bisa ditambah semaksimal mungkin. Perlu diingat, dalam kondisi jalan sepi, misalnya pada malam hari, tidak cuma Anda yang berpikir seperti ini.
Para pengendara yang datang dari dalam gang, atau simpang jalan lain pun bisa berpikiran sama. Dengan demikian, risiko kecelakaan justru menjadi besar.
8. Rem berfungsi menghentikan kendaraan, sehingga saat ada ancaman bahaya di depan kita, rem akan menyelesaikan semua masalah.
Mengerem mendadak di saat kondisi jalan tidak ideal, misalnya, basah oleh hujan, atau dalam kondisi kendaraan salah, saat setang berbelok atau miring justru bisa memicu kecelakaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.