Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Kamper Bisa Naikkan Nilai Oktan Bensin?

Kompas.com - 11/01/2022, 08:12 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih banyak pemilik kendaraan yang mengggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan nilai oktan yang rendah, seperti Premium. Tapi, sebagian orang ada yang percaya bahwa mencampurnya dengan bahan lain bisa menaikkan nilai oktan.

Banyak yang beranggapan bahwa mencampur kamper atau kapur barus dengan bensin. Pengharum lemari pakaian ini diyakini memiliki kandungan yang dapat menaikkan nilai oktan pada bahan bakar tersebut.

Baca juga: Efek Negatif Mobil Kompresi Tinggi Tenggak BBM Premium

Kepala Bengkel Auto 2000 Cilandak Suparna mengatakan, anggapan tersebut perlu dibuktikan untuk memastikan benar atau tidaknya.

Pengendara motor mengisi BBM jenis Pertalite di sebuah SPBU Pertamina di Jakarta, Jumat (24/12/2021). Pemerintah berencana menghapus BBM RON 88 Premium  dan RON 90 Pertalite sebagai upaya  mendorong penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay Pengendara motor mengisi BBM jenis Pertalite di sebuah SPBU Pertamina di Jakarta, Jumat (24/12/2021). Pemerintah berencana menghapus BBM RON 88 Premium dan RON 90 Pertalite sebagai upaya mendorong penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

Sehingga, sebelum ada yang membuktikan apakah benar ada efek tersendiri ketika kamper dicampur bensin maka belum bisa dipastikan kebenarannya.

“Harus ada yang benar-benar melakukan pembuktian sehingga tidak menimbulkan efek negatif,” kata Suparna, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Efek Jangka Panjang Pakai Premium, Bisa Keracunan Gas Buang Kendaraan

Suparna menambahkan, menambahkan bahan lain, seperti kapur barus, dengan bensin bisa saja menyebabkan efek yang tidak baik, seperti munculnya gel, terjadi korosi, dan pembakaran yang dihasilkan tidak maksimal.

Ilustrasi BBM. (ABC/Nic MacBean) Ilustrasi BBM. (ABC/Nic MacBean)

“Apapun yang dimasukkan itu akan menimbulkan campuran di dalam bahan bakar tersebut. Bahan seperti itu (kamper) sering menimbulkan gel,” ujar Suparna.

Menurutnya, selama ini bahan seperti pengharum pakaian tersebut bukanlah bahan yang sudah diuji untuk dicampurkan dengan bensin.

“(kamper) bukan bahan yang sudah diteliti dan yang sudah diuji, kalau bahan yang sudah teruji masih sangat oke,” kata Suparna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau