Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Mau Perkuat Kerja Sama Industri Otomotif Indonesia

Kompas.com - 11/01/2022, 08:02 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Jepang tertarik memperkuat kerja sama dengan mengusulkan Asian Japan Investing for the Future Initiative (AJIF).

Hal tersebut disampaikan Agus usai bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Koichi Hagiuda.

Adapun cakupan area kerja sama antara lain terkait diversifikasi rantai pasok, perkenalan pengembangan dan pemanfaatan teknologi energi terbarukan, sistem manajemen energi, serta kolaborasi studi kelayakan untuk infrastruktur berkualitas.

Selain itu, penerapan teknologi digital pada seluruh lapisan masyarakat, dan pengembangan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kapasitas pemanfaatan teknologi digital juga menjadi bagian.

Baca juga: Cek Harga MPV Murah yang Naik Tanpa Diskon PPnBM di Januari 2022

Menurut Agus, Indonesia sendiri menawarkan implementasi industri 4.0 melalui program New Manufacturing Industry Development Center (MIDEC).

Menperin bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Koichi HagiudaKemenperin Menperin bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Koichi Hagiuda

"Kami ingin memastikan agar program kerja sama yang telah berjalan bisa tetap dilaksanakan serta mengembangkan program-program lainnya," kata Agus dalam keterangan resminya, Senin (10/1/2022).

Agus mengatakan, Jepang juga tertarik memperkuat kolaborasi di sektor industri otomotif. Proyek kerja sama teknis itu bakal melibatkan berbagai institusi mitra Negeri Matahari Terbit, seperti JICA dan METI.

Dengan adanya komitmen itu, Agus berharap pemerintah Jepang menjamin keberlanjutan dan menjaga keselarasan capaian antara proyek. Selain itu, juga mendorong peningkatan investasi di sektor industri otomotif untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi tujuan ekspor.

Lebih lanjut Agus menyampaikan, industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting dan sebagai kontributor utama terhadap PDB.

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) maksimalkan fasilitas ekspor Pelabuhan PatimbanDok. ADM PT Astra Daihatsu Motor (ADM) maksimalkan fasilitas ekspor Pelabuhan Patimban

Ada 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun yang menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38.000 orang.

Baca juga: Polisi Sebut Pakai Roof Box Tidak Ditilang, tapi Ada Syaratnya

Sementara untuk total investasi yang telah tertanam jumlahnya mencapai Rp 140 triliun, dan memberikan penghidupan kepada 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.

"Kami banyak melakukan komunikasi dengan produsen otomotif di Jepang. Mereka masih tetap berkomitmen untuk investasi di Indonesia, termasuk di bidang Electric Vehicle (EV)," ujar Agus.

Produk otomotif Indonesia telah berhasil diekspor ke lebih dari 80 negara. Selama Januari-Oktober 2021, tercatat sebanyak 235.000 unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp 43 triliun, 79.000 set CKD dengan nilai sebesar Rp 1 triliun, dan 72 juta unit komponen dengan nilai sebesar Rp 24 triliun.

Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang, K?ichi Hagiuda bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (10/1/2022).Dokumentasi Humas Kementerian Perindustrian Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang, K?ichi Hagiuda bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (10/1/2022).

Target pada 2025, pemerintah mematok ekspor kendaraan CBU mencapai 1 juta unit, dan hal tersebut bisa tercapai bila semua pihak berkolaborasi dalam peningkatan efisiensi produksi dan daya saing produk via implementasi industri 4.0, penciptaan iklim usaha yang kondusif lewat harmonisasi serta sinkronisasi regulasi di sektor otomotif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau