Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2022, 09:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membeli bahan bakar minyak (BBM) secara eceran masih kerap dilakukan oleh banyak pengendara atau pemilik kendaraan bermotor, terkhusus saat keadaan darurat.

Sebab, di tempat terkait tidak perlu antre sampai memakan waktu seperti melakukan pengisian BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) apalagi tempatnya lebih tersebar.

Meski demikian, pembeli sebaiknya waspada akan adanya bensin oplosan karena bisa berbahaya untuk mesin sebagaimana dikatakan oleh Patrick Adhiatmadja, Executive Chairman PT Federal Karyatama & PT ExxonMobil Lubricants Indonesia.

Baca juga: Kejadian Pemotor Terjun, Flyover Pesing Dilarang bagi Kendaraan Ini

Ilustrasi: Bensin eceran.KOMPAS/AGUS SUSANTO Ilustrasi: Bensin eceran.

Untuk diketahui, BBM oplosan merupakan hasil campuran yang tak sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pihak yang berwenang. Tujuannya, tentu untuk memperoleh keuntungan.

Dilansir laman federaloil.co.id, ternyata ada cara yang sangat mudah untuk mengetahui BBM yang dijual eceran merupakan campuran atau tidak. Jadi jangan khawatir lagi.

"Pertama bisa memakai jari tangan dengan cara dicelup serta tunggu saja beberapa detik. Amati bagaimana penguapan yang terjadi," kata dia dalam keterangannya.

Apabila mendapati bensin cepat hilang atau mengering maka hal tersebut adalah tanda kalau bahan bakar tersebut murni. Sebaliknya, jika tidak ada perubahan dan meninggalkan zat tersisa, itu indikator BBM oplosan.

Kedua, perhatikan warna BBM apakah masih memiliki warna yang khas dan pekat atau tidak.

Misalnya, BBM jenis bensin Premium yang berwarna kuning cerah, Pertalite hijau, sedangkan Pertamax akan terlihat berwarna merah.

Baca juga: Antisipasi Turunan Tajam, Apakah Motor Matik Bisa Engine Brake?

Ilustrasi: Bensin eceran.KOMPAS/AGUS SUSANTO Ilustrasi: Bensin eceran.

"Apabila menemui jenis BBM dengan warna yang berbeda dari tersebut di atas, bisa dipastikan kalau itu adalah bensin jenis oplosan. Selain itu, BBM yang asli tidak akan meninggalkan banyak endapan di dasar botol," kata dia.

Lalu, cek dengan koran bekas. Dengan cara melihat tulisan yang ada di koran tersebut bisa dibaca atau tidak.

"Maksudnya, ketika BBM oplosan dicipratkan di permukaan kertas koran, akan menjadikan tulisan di koran luntur. Pasalnya, kebanyakan pengoplos menggunakan minyak tanah sebagai bahan campuran," ujar Patrick.

"Sehingga, tinta di koran tidak tahan dengan bahan (campuran) tersebut," lanjutnya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com