Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Turunan Tajam, Apakah Motor Matik Bisa Engine Brake?

Kompas.com - 09/01/2022, 17:41 WIB
Arif Nugrahadi,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mengendarai sepeda motor matik melewati turunan terjal, potensi terjadinya rem blong cukup besar. Sebab, rem harus menahan laju motor dan beban pengendara sendiri, tanpa ada engine brake.

Pada motor bebek atau motor sport yang menggunakan persneling, terasa engine brake bisa mengurangi kecepatan cukup signifikan, dioperasikan dengan cara menggunakan gigi rendah.

Baca juga: Awas, Mobil Dipasang Roof Box Bisa Kena Tilang

Sedangkan pada motor matik, memang tidak memiliki perseneling. Tapi, sebenarnya mekanisme engine brake tetap ada, sayang tidak semua pengendara bisa menggunakannya.

Head of Safety Riding Promotion Wahana, Main Dealer Motor Honda Jakarta-Tangerang, Agus Sani mengatakan, meski tidak punya gigi transmisi, skutik tetap punya engine brake.

"Motor matik masih mempunyai engine brake, bisa dilihat dari konstruksi pada driven pulley (kopling yang di area belakang) saat kecepatan berkurang bagian drive dan driven terjadi gaya inersia buka tutup, sehingga membuat putaran mesin menjadi tertahan," kata Agus kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Lantas, bagaimana cara menggunakannya?

Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Maut, Begini Cara Benar Menghindari Lubang di Jalan Tol

Pada motor matik, cara menggunakan engine brake yakni dengan mengendurkan throttle gas, tetapi tidak menutup gas sepenuhnya.

Dengan tidak menutup gas penuh, kopling akan tersambung sehingga kecepatan roda belakang yang lebih tinggi bisa ditahan oleh putaran mesin yang rendah.

"Engine brake (pada skutik) terjadi ketika pengendara tidak melakukan akselerasi, dan dengan cara masih sedikit menarik gas (jangan sampai gas tertutup penuh)," ujar Agus.

Pada dasarnya engine brake alias pengereman mesin bisa dilakukan dalam kondisi jalan apa pun, kecuali pada saat jalan menanjak. Pasalnya, kebiasaan pengendara skutik menutup penuh gas membuat kerja engine brake tidak berfungsi.

Apalagi, ketika menghadapi kondisi darurat, minim konsentrasi sampai panik menyerang, sehingga mengurangi akal sehat untuk berbuat yang seharusnya.

Baca juga: Kode Komunikasi di Jalan, Mending Bunyikan Klakson atau Lampu Jauh?

Dengan memanfaatkan engine brake ini, maka bisa menghindari terjadinya panas secara berlebihan pada rem. Pasalnya, jika rem terlalu sering digunakan akan bisa menyebabkan panas berlebih akibatnya rem menjadi tidak berfungsi atau los.

Kejadian ini sering terjadi saat pengendara motor matik melintasi di kawasan perbukitan dan terlalu sering menggunakan rem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Negara-negara Eropa Menyesal Beli Jet Tempur F-35 AS, Apa Alasannya?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau