Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Sebut Insentif PPnBM Justru Meningkatkan Penerimaan Negara

Kompas.com - 23/12/2021, 10:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota mendukung diperpanjangnya insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM). Apalagi, dengan adanya wacana penghapusan pajak tersebut.

Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Thailand, ada pajak juga seperti di Indonesia. Tapi, cuma satu lapis, yaitu pajak pemerintah pusat.

Baca juga: Toyota Siapkan Semua Opsi Teknologi Menuju Elektrifikasi

"Kalau di Indonesia ada dua, pajak PPnBM untuk pemerintah pusat dan bea balik nama untuk pemerintah daerah. Sehingga, wajar jika pemerintah memberikan insentif," ujar Bob, dalam konferensi pers virtual, belum lama ini.

Kondisi antrean di booth Toyota pada GIIAS 2021, Jumat (12/11/2021)KOMPAS.com/Ruly Kondisi antrean di booth Toyota pada GIIAS 2021, Jumat (12/11/2021)

Bob mengatakan, dirinya berharap market otomotif di Indonesia bisa berkembang lagi. Sebenarnya, Toyota punya kapasitas di 2 juta unit. Menurut Bob, baru beroperasi 1 juta unit, idle hampir 50 persen.

"Kalau pemerintah bisa memberikan insentif yang sifatnya permanen, semoga market size Indonesia bisa berkembang lebih cepat lagi," kata Bob.

Baca juga: Toyota Sebut Penjualan Naik berkat Diskon Pajak dan Pameran Otomotif

Bob menambahkan, sewaktu pemerintah meluncurkan insentif PPnBM di 2020, seolah-olah pajak yang dibayarkan akan berkurang. Tapi, kenyataannya untuk kasus di Toyota sendiri, pajak yang dibayarkan di 2021 dibandingkan 2020 itu meningkat lebih dari 50 persen.

"Jadi, tidak selalu insentif PPnBM akan mengurangi penerimaan negara. Justru akan meningkatkan penerimaan negara, karena muncul multiplier effect dari industri," ujar Bob.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com