Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkendara Motor Cuma Pakai Satu Tangan, Terlalu Percaya Diri

Kompas.com - 08/12/2021, 19:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mengendarai motor memang sebuah kemampuan yang bisa dilatih. Jadi ketika sudah latihan untuk beberapa waktu, tentu nantinya jadi bisa mengendarainya.

Namun seiring berjalannya waktu, ketika pengendara sudah punya kemampuan yang baik, kadang ada saja kelakuan membahayakan yang dilakukan. Salah satunya yang tidak disadari bisa berbahaya adalah mengendarai motor dengan satu tangan.

Mengendarai satu tangan sebenarnya punya potensi kecelakaan. Misalnya ketika berkendara melewati jalanan yang jelek, dengan mengandalkan satu tangan, keseimbangan pengendara jadi mudah hilang dan akhirnya terjatuh.

Baca juga: Aerox 155 Edisi Khusus Yamaha x Prostreet Laku dalam 5 Menit

Tangkapan layar video viral pengendara motor dan penumpangnya sama-sama tidak memakai helm serta masker.FACEBOOK Tangkapan layar video viral pengendara motor dan penumpangnya sama-sama tidak memakai helm serta masker.

Menurut Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting, pengendara yang kerap mengandalkan satu tangan saat naik motor dikarenakan rasa percaya dirinya yang terlalu tinggi.

“Percaya diri mereka berlebihan disebabkan karena keterampilan mereka yang sudah meningkat. Namun ini datangnya bukan dari pengetahuan sehingga tidak didasari kemampuan tentang bahaya dan risikonya,” ucap Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Skutik Honda Scoopy Punya Baju Baru, Harga Masih Sama

Jusri menjelaskan, pengendara yang mengandalkan satu tangan biasanya dilakukan oleh orang yang sudah berpengalaman. Tetapi, jika dilihat dari kelakuannya, pengetahuan mereka hanya berdasarkan pengalaman, jadi tidak punya soft skill.

“Jika tidak diawali dari pengetahuan, mereka tidak menyadari tentang bahaya atau risikonya. Kalau didasari dengan pengetahuan, maka dia punya kemampuan pengkajian risiko yang tinggi,” kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau