JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan yang melibatkan bus Sugeng Rahayu kembali terjadi. Kali ini insiden berlangsung di Jalan Ngawi Maospati, Desa Tambak Romo, Kecamatan Geneng Ngawi, Jawa Timur.
Setidaknya ada tiga kendaraan yang terlibat, yakni satu unit bus PO Sugeng Rahayu, satu unit bus, dan satu sepeda motor.
Dalam unggahan akun instagram Dashcam Owner Indonesia, terlihat sopir bus Sugeng Rahayu memacu kendaraannya dalam kecepatan yang cukup tinggi.
Sesampainya di tempat kejadian bus tersebut, rem bus tersebut tidak bekerja dengan maksimal sehingga membuat jarak berhenti bus menjadi lebih panjang dan berujung kecelakaan.
Penyebab dari rem yang tidak bekerja dengan maksimal bisa dikarenakan kelalaian dari pengemudi dalam pengoperasiannya.
Baca juga: Lakukan Ini Saat Mengendarai Motor dan Terjadi Gempa
Ahmad Wildan, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan, ada beberapa tindakan keliru yang dilakukan oleh pengemudi bus dan truk dalam pengoperasian rem.
Seperti mendinginkan tromol atau kampas rem yang mengalami panas dengan cara disiram dengan air.
“Ketika tromol dan kampas rem yang panas disiram air, bisa menyebabkan perubahan bentuk pada tromol. Jika sudah berubah bentuk, potensi rem memudar alias brake fading akan lebih tinggi,” ucap Ahmad, pada saat sesi kuliah di akun grup Telegram Indonesia Tuckers Club belum lama ini.
Menurut Ahmad, cara mendinginkan rem yang paling baik adalah dengan cara istirahat (berhenti) sampai suhu turun dengan alami minimal 30 menit.
Perilaku yang kedua, pengemudi suka mengocok rem, baik yang sudah full air brake (FAB) ataupun yang masih hidrolik, menggunakan minyak rem.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.