JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudikan mobil dengan transmisi matik bisa dikatakan lebih simpel dan mudah jika dibandingkan dengan mobil manual.
Pengemudi cukup mengoperasikan pedal gas dan rem tanpa harus memainkan kopling. Selain itu, pengemudi juga tidak harus memindahkan transmisi mobil karena sudah diatur oleh ECU.
Baca juga: Akhirnya Daihatsu Buka Suara soal Generasi Baru Avanza-Xenia
Dengan berbagai kemudahannya, ternyata masih banyak kebiasaan mengemudi mobil matik yang tanpa sadar dapat merusak komponen transmisi mobil matik.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, ada beberapa hal atau kebiasaan mengemudi mobil matik yang berpotensi dapat merusak sistem transmisi.
"Kesalahan yang dapat merusak transmisi matik yang pertama itu memaksakan pindah gigi sebelum mobil berhenti. Misalnya dari D mau mundur, sebaiknya injak rem terlebih dahulu sampai mobil berhenti baru pindahkan ke gigi mundur," kata Didi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Kesalahan berikutnya yang dilakuan oleh pengemudi mobil matik yakni menggeber mobil sebelum masuk ke posisi D.
Baca juga: Masa Berlaku SIM 5 Tahun Dinilai Kurang Efektif
Biasanya pengemudi menggeber mobil sebelum lampu hijau di posisi N, setelah rpm tinggi lalu dipindahkan ke posisi D dengan alasan agar mobil lebih cepat melaju.
Kebiasaan ini akan merusak komponen transmisi pada mobil matik. Penggunaan gigi rendah atau L yang tidak tepat juga mengakibatkan kerusakan pada sistem transmisi.
Sebaiknya gunakan gigi L pada kebutuhan tertentu, misalnya untuk menajak atau turunan curam, selebihnya pakai gigi D.
Jangan terlalu agresif saat memainkan perpindahan gigi jika menggunakan fitur triptonic. Jika penggunaanya terlalu agresif atau bahkan cenderung kasar, dapat mengakibatkan kampas kopling matik lebih cepat aus.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.