JAKARTA, KOMPAS.com – Truk besar biasa digunakan untuk kendaraan niaga yang memiliki kemampuan angkut yang besar. Tidak jarang truk bisa membawa beban hingga puluhan ton tanpa masalah.
Jika diperhatikan, truk-truk besar biasanya memakai mesin diesel. Padahal jika diperhatikan, tenaga yang dihasilkan mesin diesel masih bisa dikalahkan oleh mesin bensin.
Lalu mengapa pilihan mesin truk cenderung diesel dibandingkan mesin bensin?
Baca juga: Catat, Ini Biaya Resmi Bikin SIM C per Oktober 2021
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi mengatakan, keunggulan mesin diesel ada pada torsinya yang besar namun di putaran mesin yang rendah.
“Menggunakan mesin diesel karena torsinya besar daripada mesin bensin. Untuk kendaraan komersial, memang dibutuhkan torsi yang besar dibanding performanya,” ucap Didi kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Misalnya Toyota Dyna, secara tenaga hanya 130 PS atau setara 128,2 TK, tapi torsinya sebesar 372,6 Nm di putaran mesin yang cukup rendah, yaitu 1.800 rpm. Torsi besar ini sangat membantu truk berjalan dengan beban yang berat di belakangnya.
Baca juga: Rem Mendadak, Dua Pengendara Motor Ditabrak dari Belakang
Mesin diesel juga lebih ekonomis dan tahan banting. Misalnya untuk sistem pembakarannya, tidak perlu menggunakan busi sebagai pemantik apinya. Cukup dengan solar dan udara yang terkompresi, bisa terjadi ledakan di ruang mesin.
“Selain itu, karena tidak menggunakan busi, lebih aman apabila melewati jalan yang ekstrem, asalkan filter udara dan solar diperiksa secara berkala,” kata Didi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.