Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bilang Jalan Masih Ramai, Ini Tanggapan Korlantas Polri

Kompas.com - 19/07/2021, 07:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kakorlantas Polri Irjen Istiono meminta perkantoran sektor esensial dan non-esensial turut mematuhi aturan pembatasan mobilitas dan aktivitas selama masa PPKM darurat Jawa dan Bali.

Hal tersebut dilakukan supaya pengendalian mobilitas warga semakin optimal sehingga penyebaran dan penularan virus corona (Covid-19) dapat dikendalikan.

Demikian pernyataannya saat menanggapi permintaan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi penyekatan selama PPKM darurat karena mobilitas warga masih cukup tinggi.

Baca juga: Keluar dan Masuk Tol Jakarta-Cikampek Harus Tunjukkan STRP

"Harusnya tidak saja mengandalkan penyekatan dengan pengetatan mobilitasnya, namun sektor esensial dan non-esensial patuh aturan. Kalau sektor hulu patuh akan sangat mengurangi beban mobilitas di jalan," ujar Istiono, Minggu (18/7/2021).

Ia mengaku, mobilitas warga di tingkat desa dan perkampungan pada masa PPKM darurat memang masih tinggi. Sebab, di wilayah terkait memiliki banyak faktor dan sektor yang dikecualikan.

"Oleh karena itu, peran camat, kepala desa, RT/RW dan tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas-ormas ikut berperan aktif kurangi mobilitas masyarakat," katanya.

"Baik dengan cara sosialisasi maupun pengetatan keluar-masuk desa, perkampungan, dan perumahan," lanjut Istiono.

Tak lupa, Istiono juga meminta orang tua turut berperan aktif menjaga dan mengingatkan keluarga sendiri. Jadi, pemutusan penyebaran atas Covid-19 bisa bergerak optimal.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa aktivitas dan mobilitas di beberapa wilayah DKI Jakarta masih cukup ramai selama masa PPKM darurat.

Baca juga: Plus Minus Bus dengan Model Double Glass

Data itu didapatkan saat dirinya memantau langsung aktivitas masyarakat saat penyekatan besar-besaran dilakukan seiring dengan penerapan PPKM Darurat di Jawa dan Bali.

"Kita telah melakukan penyekatan-penyekatan. Tapi kalau saya lihat malam, juga pagi tadi saya ke Pulogadung tadi saya lihat masih cukup ramai, tadi malam saya ke kampung juga ramai banget," kata Jokowi dalam konferensi pers, Sabtu (17/7/2021).

Tak hanya di Pulogadung, ia juga menyoroti mobilitas dan keramaian di beberapa kampung walau tidak ia sebutkan secara rinci.

"Artinya, penyekatan ini mungkin perlu kita evaluasi, apakah efektif juga menurunkan kasus," ujar presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
anda mau nya lockdown tapi rasa ppkm biar ga ngasih makan rakyat dan ternaknya!!!!aneh ada negara acuh sama hajat rakyatnya???rugi ya kasih makan rakyat?hutang siapa yg bayar pak?bapak dan keluarga atau rakyat!!!!pinokio


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau