JAKARTA, KOMPAS.com – Pelek aftermarket orisinal memang keren dan bisa mendongkrak penampilan mobil secara instan. Tapi pelek orisinal harus ditebus dengan harga yang tinggi mencapai puluhan juta rupiah.
Sebagai alternatif, Anda bisa mengincar pelek aftermarket bekas yang yang dibanderol jauh lebih murah dibanding harga barunya.
Wibowo Santosa, pemilik Permaisuri Ban, toko pelek dan ban ternama di Jalan Mahakam Jakarta Selatan, mengatakan, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan ketika membeli pelek bekas.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Putar Setir Saat Mobil Diam Dapat Merusak Power Steering
Pertama, pastikan kondisi fisik mulus. Artinya, pilih pelek yang warnanya utuh dan bentuknya masih baik, tidak ada cacat atau kerusakan.
“Dalam mengincar pelek bekas, lihat sekelilingnya. Lihat bagian luar, dalam, bibir pelek, cek apakah ada kerusakan atau keretakan,” ujar Bowo, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Bowo mengatakan, jika ada kerusakan di bagian bibir pelek, tandanya mobil pernah menghajar sesuatu dengan keras.
Baca juga: Makin Marak Bus Single Glass, Bikin Banyak Pilihan di Jalan
Pastikan juga pelek belum pernah mengalami repaint, sebab cat ulang menjadi indikasi pelek pernah mengalami rusak atau retak sebelumnya.
“Bagian lubang baut biasanya rusak karena pemakaian baut yang tidak sesuai. Kalau bagian palang biasanya akan mengeluarkan suara berderit saat berjalan, jika ada bagian yang retak atau rusak,” ucap dia.
Usai membeli pelek yang diincar, Anda juga diharuskan untuk melakukan proses balancing pada roda. Cara ini efektif untuk mengetahui apakah pelek bekas tersebut layak Anda beli atau tidak.
“Kalau pelek masih bisa diperbaiki dengan di-balance, artinya pelek layak dibeli. Tapi kalau tidak bisa diperbaiki atau susah di-balance, mending jangan dibeli,” kata Bowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.