Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelek Mobil Aftermarket Ori Mahal, Begini Tips Beli Sekennya

Kompas.com - 18/07/2021, 15:52 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPelek aftermarket orisinal memang keren dan bisa mendongkrak penampilan mobil secara instan. Tapi pelek orisinal harus ditebus dengan harga yang tinggi mencapai puluhan juta rupiah.

Sebagai alternatif, Anda bisa mengincar pelek aftermarket bekas yang yang dibanderol jauh lebih murah dibanding harga barunya.

Wibowo Santosa, pemilik Permaisuri Ban, toko pelek dan ban ternama di Jalan Mahakam Jakarta Selatan, mengatakan, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan ketika membeli pelek bekas.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Putar Setir Saat Mobil Diam Dapat Merusak Power Steering

Ilustrasi memilih pelek mobil bekasDok. Otomotif Group Ilustrasi memilih pelek mobil bekas

Pertama, pastikan kondisi fisik mulus. Artinya, pilih pelek yang warnanya utuh dan bentuknya masih baik, tidak ada cacat atau kerusakan.

“Dalam mengincar pelek bekas, lihat sekelilingnya. Lihat bagian luar, dalam, bibir pelek, cek apakah ada kerusakan atau keretakan,” ujar Bowo, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Bowo mengatakan, jika ada kerusakan di bagian bibir pelek, tandanya mobil pernah menghajar sesuatu dengan keras.

Baca juga: Makin Marak Bus Single Glass, Bikin Banyak Pilihan di Jalan

Ragam pelek mobil yang dijual oleh toko permaisuri.Aditya Maulana, KompasOtomotif Ragam pelek mobil yang dijual oleh toko permaisuri.

Pastikan juga pelek belum pernah mengalami repaint, sebab cat ulang menjadi indikasi pelek pernah mengalami rusak atau retak sebelumnya.

“Bagian lubang baut biasanya rusak karena pemakaian baut yang tidak sesuai. Kalau bagian palang biasanya akan mengeluarkan suara berderit saat berjalan, jika ada bagian yang retak atau rusak,” ucap dia.

Usai membeli pelek yang diincar, Anda juga diharuskan untuk melakukan proses balancing pada roda. Cara ini efektif untuk mengetahui apakah pelek bekas tersebut layak Anda beli atau tidak.

“Kalau pelek masih bisa diperbaiki dengan di-balance, artinya pelek layak dibeli. Tapi kalau tidak bisa diperbaiki atau susah di-balance, mending jangan dibeli,” kata Bowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau