Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Posisi Tuas Sein Mobil Jepang Berbeda dengan Mobil Eropa

Kompas.com - 03/05/2021, 04:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika diperhatikan, mobil di Indonesia memang didominasi oleh pabrikan Jepang dibandingkan dengan mobil pabrikan Eropa atau Amerika Serikat.

Hal ini wajar, mengingat mobil pabrikan jepang menawarkan harga yang bisa dijangkau oleh konsumen Tanah Air.

Tidak hanya itu, untuk masalah pengoperasiannya, masyarakat Indonesia sudah terbiasa menggunakan komponen yang dimiliki oleh pabrikan Jepang seperti contoh posisi setir yang berada di kanan.

Bagi sebagian masyarakat pasti sudah tahu, ada beberapa komponen yang berbeda antara mobil Jepang dengan Eropa, salah satunya terdapat pada perbedaan tuas lampu sein.

Baca juga: Perkembangan Jumlah Penumpang Bus AKAP Mendekati Larangan Mudik

Umumnya, tuas lampu sein mobil Eropa berada di sisi kiri setir, bukan di kanan seperti kebanyakan mobil Jepang. Lantas mengapa demikian?

Product Trainer PT Garuda Mataram Motor (GGM) Aswin Febianto mengatakan, posisi tuas lampu sein pada mobil Eropa berada di kiri setir disebabkan karena posisi kemudi.

“Kalau mobil Eropa biasa (mayoritas) kemudinya di kiri, otomatis tuas transmisinya berada di sebelah kanan. Ini yang menyebabkan tuas sein dibuat di sebelah kanan, agar tangan kiri pengemudi tetap fokus di tuas persneling,” ujar Aswin kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Cerita Mobil Pertama di Indonesia yang Dijuluki Kereta Setan

VW Tiguan AllspaceKOMPAS.COM/STANLY RAVEL VW Tiguan Allspace

Sementara untuk tuas wiper sengaja diletakan di kiri pengemudi mengingat fungsinya tidak terlalu krusial. Hanya digunakan pada musim hujan, berbeda dengan lampu sein yang sering digunakan saat mengemudi.

Aswin melanjutkan, baik mobil Jepang maupun Eropa sebenarnya memiliki mekanisme yang sama dalam penggunaan lampu sein, biasanya lampu sein akan mati sekitar tiga sampai empat detik saat mobil telah berbelok.

“Pada mobil Eropa lampu sein otomatis akan mati setelah mobil berbelok, kurang lebih sekitar tiga kali berkedip, atau dalam kurun waktu tiga sampai empat detik,” kata dia.

Baca juga: Bus Baru PO New Shantika, Pakai Bodi Avante H8

Menggunakan lampu sein ada etika dan aturannya.KOMPAS.com/Ruly Menggunakan lampu sein ada etika dan aturannya.

Pendapat serupa juga diutarakan oleh Head of Marketing Product Planning Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi. Menurutnya, posisi tuas lampu sein biasanya akan disesuaikan dengan posisi setir.

“Jika setir di kanan maka tuas sein berada di kanan, seperti kebanyakan mobil Jepang. Kalau mobil Eropa biasanya berada di kiri sehingga mempermudah pengemudi untuk malakukan pergantian transmisi baik matik maupun manual,” kata Anjar.

Baca juga: Beda Fitur Toyota Raize dan Daihatsu Rocky, Mana yang Lebih Lengkap?

Anjar menambahkan, pada mobil pabrikan mana pun baik Jepang atau Eropa biasanya lampu sein memiliki mekanisme otomatis. Di mana ketika berbelok, misal ke kiri, nantinya lampu sein akan mati dengan sendirinya ketika posisi setir sudah lurus.

“Kecuali jika sudah menyalakan lampu sein untuk berbelok, namun yang dilakukan pengemudi hanya meminggirkan kendaraannya di pinggir jalan. Maka lampu sein tidak akan mati secara otomatis,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau