JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya tampil dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021, DFSK ikut membawa Gelora E dalam pameran sosialisasi kendaraan listrik yang dihelat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, DFSK Gelora E berpotensi sebagai kendaraan ramah lingkungan berbasis listrik murni yang bisa menunjang sektor komersial ringan.
"Kendaraan ini cocok untuk feeder bus, shuttle bus bandara, dan stasiun kereta api. Kendaraan ini juga bisa dipakai di kota-kota lain di Indonesia," kata Budi dalam keterangan resmi DFSK, Selasa (20/4/2021).
Baca juga: Menhub Akselerasi Kendaraan Listrik Jadi Kebutuhan Massal
Namun demikian, Budi mengatakan, dari segi harga memang masih cukup tinggi. Oleh karena itu, dia berharap nantinya kendaraan niaga ringan berbasis listrik pertama di Indonesia ini bisa lebih terjangkau.
Dengan demikian, masyarakat Indonesia bisa dengan mudah untuk memiliki, terutama bagi para pengusaha yang memiliki bisnis untuk menjadikan Gelora E sebagai kendaraan niaga ringannya.
"Semoga ini bisa segera diproduksi di Indonesia dan memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi," kata Budi.
DFSK sendiri memasarkan Gelora E dengan harga yang memang cukup tinggi sebagai sebuah kendaraan niaga ringan, yakni Rp 510 juta sampai Rp 520 juta untuk minibus, dan Rp 480 juta sampai Rp 490 juta untuk blind van.
Menanggapi permintaan Budi, Sales & Marketing Director PT Sokonindo Automobile Rifin Tanuwijaya mengatakan, harapan tersebut sesuai dengan rencana DFSK menghadirkan kendaraan dengan harga terjangkau.
Baca juga: Menerka Harga Jual MG ZS EV, Calon Mobil Listrik Termurah
"Gelora E sengaja dihadirkan sebagai solusi di segmen kendaraan komersial ringan melalui kendaraan yang efisien, ramah lingkungan, berdaya saing tinggi, dan tentunya bisa lebih terjangkau bagi masyarakat," ucap Rifin.
Sebelumnya, CEO PT Sokonindo Automobile Alexander Barus mengatakan, pihaknya sudah memiliki rencana untuk melakukan produksi mobil komersial listrik di Indonesia, tepatnya dengan fasilitas pabrik yang ada di Cikande, Serang, Banten.
Namun demikian, memang ada syarat dan ketentuan yang harus lebih dulu terpenuhi, salah satunya seperti terbentuknya pasar yang dibuktikan melalui permintaan dan pemesanan kendaraan listrik.
Baca juga: Bedah DFSK Gelora E, Mobil Niaga Pertama dengan Tenaga Listrik
"Saat ini DFSK Gelora E masih diimpor dalam bentuk CBU, tapi ke depannya kami akan memproduksi sendiri. Kalau jualannya hanya 5.000 setahun, skala ekonomi tidak masuk, jadi paling tidak 15.000 unit setahun, kita bisa produksi," ucap Barus, beberapa hari lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.