Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Potensi Bahaya dari Alam saat Berkendara Sepeda Motor

Kompas.com - 26/03/2021, 18:21 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memgendarai sepeda motor penting untuk selalu waspada. Bukan hanya dari kendaraan lain, tapi juga dengan kondisi alam dan potensi bahaya lainnya.

Saat berkendara, terdapat potensi bahaya tidak bergerak. Potensi bahaya tersebut datang dari objek-objek yang tidak bergerak di sekitar kita.

Baca juga: Pahami Etika Touring Jarak Jauh Menggunakan Sepeda Motor

Bahkan sering sekali pengendara terjebak untuk menghadapi potensi bahaya jenis ini. Objek yang tidak bergerak terkadang tidak dapat terlihat dengan jelas ketika kita sedang berkendara.

Ilustrasi touring menggunakan sepeda motorDok. DAM Ilustrasi touring menggunakan sepeda motor

"Maka dari itu, kita harus selalu waspada saat berkendara. Seperti jalanan berlubang, kontur jalan yang tidak rata, portal, tiang listrik, pohon, polisi tidur, dan kendaraan lain yang sedang parkir di bahu jalan," ujar Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora (DAM) Ludhy Kusuma, dalam keterangan resminya.

Potensi Bahaya dari Alam

Potensi bahaya dari alam adalah potensi bahaya yang kerap tidak dapat diprediksi oleh pengendara maupun pengguna jalan lainnya.

Bahkan di tahun-tahun terakhir Indonesia banyak mengalami bencana alam, mulai dari angin puting beliung, curah hujan yang tinggi, tanah longsor, gempa bumi hingga tsunami. Berikut adalah potensi-potensi yang datangnya dari alam yang sering dijumpai para pengendara:

Angin Kencang

Angin kencang sangat berpengaruh pada kestabilan dan keseimbangan pengendara dan sepeda motornya. Terutama bagi pengendara yang menggunakan sepeda motor jenis Cub dan Matic," kata Ludhy.

Menurut Ludhy, sepeda motor yang memiliki ukuran dimensi relatif lebih kecil dapat keluar dari jalur jalan atau oleng, bahkan bisa berpotensi terjatuh saat angin kencang.

Baca juga: Tips Touring Pakai Sepeda Motor di Tengah Pandemi ala Komunitas

Hujan

Ketika jalan dibasahi air hujan, permukaan jalan menjadi licin dan daya cengkeram ban sepeda motor menjadi berkurang. Begitu juga dengan pandangan pengendara akan berkurang karena terhalang oleh air hujan.

 “Pengecekan kondisi ban secara rutin dan penguasaan teknik berkendara menjadi hal penting pada kondisi ini,” ujar Ludhy.

Selain menggunakan helm, jaket, sarung tangan, dan masker untuk selalu cari aman, salah satu perlengkapan berkendara yang penting lainnya adalah jas hujan yang berfungsi untuk melindungi pengendara saat berkendara dalam kondisi hujan.

Banjir

Kondisi jalan raya yang terkena banjir mengakibatkan permukaan jalan akan tertutup rata oleh air. Sehingga, pengendara tidak dapat melihat dengan jelas dan memastikan bagaimana keadaan permukaan jalan yang ada di bawah genangan air.

“Banjir setinggi area mesin sepeda motor dan derasnya arus air juga sangat mempengaruhi keseimbangan sepeda motor yang dapat membuat kita terjatuh,” kata Ludhy.

Pengendara mendorong motornya yang mogok saat melintasi banjir rob di Kompleks Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta, Minggu (7/6/2020). Banjir di kawasan tersebut diduga akibat adanya tanggul yang jebol saat naiknya permukaan air laut di pesisir utara Jakarta.ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A Pengendara mendorong motornya yang mogok saat melintasi banjir rob di Kompleks Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta, Minggu (7/6/2020). Banjir di kawasan tersebut diduga akibat adanya tanggul yang jebol saat naiknya permukaan air laut di pesisir utara Jakarta.

Jalanan Berkabut

Saat berkendara sepeda motor terkadang anda harus berhadapan dengan kabut yang menyelimuti jalan dan sekitarnya. Kabut yang tipis mungkin masih dapat diatasi dengan lampu jauh atau dim.

"Namun jika kabut semakin tebal, maka sinar lampu yang tersedia mungkin kurang maksimal untuk dapat menembus dan akan sangat berbahaya bagi pengendara untuk tetap melanjutkan perjalanan," ujar Ludhy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau