Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Pebalap Legenda F1 Niki Lauda Dukung Pembangunan Sirkuit di Bali

Kompas.com - 26/03/2021, 14:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


BALI, KOMPAS.com - Mathias Lauda, putera pebalap F1 legendaris Niki Lauda turut mengapresiasi rencana pembangunan sirkuit gokartBali Pecatu International Circuit.

Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo, mengatakan, Mathias sangat tertarik dengan proyek pembangun sirkuit bertaraf internasional tersebut.

Baca juga: Lebarkan Jaringan, Deltalube Buka Cabang Baru dan Official Store

IMI akan bangun Bali Pecatu International CircuitDok. IMI IMI akan bangun Bali Pecatu International Circuit

"Bali yang merupakan milik Indonesia, juga menjadi kebanggaan warga dunia. Karenanya pebalap Austria yang bergabung dengan klub Aston Martin Racing tersebut mengaku tak sabar menantikan kehadiran Bali Pecatu International Circuit, yang akan dibangun IMI di lahan seluas delapan hektar," kata Bamsoet , Kamis (25/3/21).

Keberadaan sirkuit bertaraf internasional akan membuat Bali menjadi semakin menarik.

Baca juga: Kementerian PUPR Tingkatkan Kondisi Jalur Pansela Sepanjang 99,63 Km

IMI akan bangun Bali Pecatu International CircuitDok. IMI IMI akan bangun Bali Pecatu International Circuit

Dengan adanya sirkuit ini Bali akan jadi pusat wisata dan olahraga otomotif dunia. Melengkapi destinasi wisata alam, budaya, dan kuliner yang sebelumnya sudah sangat terkenal.

Bali Pecatu International Circuit akan dibangun di atas lahan dengan luas delapan hektar, dan berlokasi sekitar 15 km dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Sirkuit akan memiliki panjang lintasan 1,5 Km. Sirkuit bisa digunakan untuk menggelar acara balap motor kelas underbone hingga kejuaraan gokart, dari tingkat nasional hingga internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com