Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2021, 16:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penindakan hukum tilang berbasis elektronik alias electronic traffic law enforcement (ETLE) untuk pelanggar lalu lintas di beberapa ruas jalan tidak menutup kemungkinan bisa salah sasaran.

Hal ini dikarenakan terdapat pengemudi yang menggunakan pelat nomor palsu, atau mobil dan sepeda motor terkait telah berpindah tangan alias dijual.

Sebab, pemberian surat tilang pada ETLE berdasarkan pusat data yang ada di kepolisian dan Samsat.

Baca juga: Ada ETLE, Polisi Tegaskan Tilang Manual Tetap Berlaku

Layar monitor mengawasi pengendara di jalur protokol Kota SerangDok Humas Polda Banten Layar monitor mengawasi pengendara di jalur protokol Kota Serang

Sementara kendaraan yang sudah dijual tapi belum dibalik nama, otomatis data yang tercantum tetap atas nama pemilik lama.

Sehingga jika melakukan pelanggaran maka surat konfirmasi akan tetap dikirimkan ke alamat pemilik lama sesuai data yang ada.

"Melaporkan kendaraan yang sudah dijual itu sangatlah penting supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kena pajak progresif dan tilang elektronik," kata Humas Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta Herlina Ayu kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Begini Cara Melakukan Pembayaran Denda Tilang ETLE Nasional

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Humas Bapenda Jakarta (@humaspajakjakarta)

Jika kendaraan sudah dilaporkan ke Bapanda, kata Herlina, maka otomatis kepemilikan kendaraan sudah tidak lagi atas nama pemilik pertama.

“Misalkan si A sudah melakukan lapor jual, maka sistem kami ada keterangan bahwa kendaraan tersebut sudah dilaporkan jual (si A akan terhindar dari pajak progresif dan sebagainya),” ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com