Jika sudah berubah bentuk, potensi rem memudar atau brake fading akan lebih tinggi.
Menggunakan gigi tinggi saat bus melewati jalan menurun memang kerap disepelekan.
Hal ini menyebabkan engine brake dan exhaust brake tidak berfungsi optimal, sehingga memanfaatkan rem utama yang rawan mengalami overheat dan bisa blong.
Klakson telolet ada yang mengambil udaranya dari air tank. Oleh karena itu, jika sering digunakan, udara di air tank juga berkurang, sehingga bisa mengurangi daya pengereman bus.
Selain itu, instalasi klakson yang tidak benar juga rawan bocor bahkan copot. Ketika sudah copot, udara di air tank akan keluar dan truk atau bus jadi tidak bisa mengerem karena kehabisan udara.
Kebiasaan yang salah dalam menambah aksesoris seperti lampu dan sistem audio bisa menyebabkan bus terbakar.
Stop kontak dengan pemasangan dan material yang tidak standar sangat mudah menciptakan korsleting.
Ruang aki untuk bus atau truk sengaja dibuat terpisah. Namun bukan berarti ruang aki ini menjadi tempat penyimpanan barang lain.
“Lalu ada juga yang menyimpan barang-barang enggak kepakai, botol-botol air pada ruang baterai (accu),” ucapnya.
Jika air tumpah dan tercampur dengan debu, membuat campuran tersebut menjadi larutan yang konduktif atau menghantarkan listrik dan menginisiasi hubungan pendek.
Banyaknya kebiasaan buruk pengemudi ini dikarenakan mereka yang kurang mengetahui apa bahayanya.
Selain itu, Wildan juga mengatakan kalau salah satu penyebabnya yakni karena mereka tidak pernah terdidik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.