Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Sebab Kemungkinan Tesla Enggan Berinvestasi di Indonesia

Kompas.com - 25/02/2021, 09:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kelanjutan soal investasi Tesla di Tanah Air masih menemui jalan buntu. Kabar terakhir Tesla lebih memilih membangun pabrik terbarunya di India ketimbang Indonesia.

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad, mengatakan, ada beberapa hal yang membuat Tesla lebih memilih melakukan invetasi di India.

Pertama, soal biaya investasi yang akan dikeluarkan Tesla di India jauh lebih murah, menjadi alasan mengapa Indonesia gagal terpilih.

Baca juga: Naik Bus Tingkat, Lebih Nyaman di Bawah atau Atas?

Pabrik Tesla.Tech Vision/ Youtube Pabrik Tesla.

Termasuk perihal ekosistem investasi nasional yang dinilai kurang bersahabat, membuat beberapa investor global masih enggan untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.

“Ada dua hal mengapa Tesla akhirnya lebih memilih India. Pertama soal pajak, di Indonesia meskipun ada keringanan pajak kendaraan listrik, namun buat Tesla iklim pajak di India jauh lebih baik dibandingkan Indonesia,” ujar Tauhid, dalam keterangan tertulis (24/2/2021).

Menurutnya iklim pajak tidak sekedar soal tarif, melainkan soal kemudahan, serta birokrasi yang lebih cepat dan mudah.

Baca juga: Beda Karakter Vespa dan Piaggio

Ilustrasi charging station mobil listrik Tesla di Norwegia.UK.MOTOR1.com Ilustrasi charging station mobil listrik Tesla di Norwegia.

Adapun alasan Tesla yang kedua, adalah soal tenaga kerja. Industri kendaraan listrik di India telah jauh lebih berkembang dibandingkan di Indonesia.

Alhasil tenaga kerja di India memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan di Indonesia yang baru memulai pengembangan industri kendaraan listrik.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hari Setio memastikan negosiasi dengan Tesla tetap berjalan.

Baca juga: Nissan Terra Tutup Usia di Indonesia

Ilustrasi Pabrik Tesla di ASreuters.com Ilustrasi Pabrik Tesla di AS

Namun, ia enggan membeberkan perkembangannya, termasuk mengenai ketertarikan Tesla membangun energy storage system (ESS) di Indonesia

"Maaf saya ada Non-Disclosure Agreement (NDA). Tidak bisa disclose apa-apa," kata Seto kepada Kompas.com (18/2/2021).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com