JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Maves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa rencana investasi pabrikan mobil listrik Tesla telah menemui titik terang.
Bahkan, kedua belah pihak sudah menandatangani kesepakatan kerja sama melalui surat perjanjian kerahasiaan investasi atau Non Disclosure Agreement (NDA).
"Kami sudah enam kali melakukan video call dan NDA sudah selesai ditandatangani. Saya pikir, hari ini atau besok kami akan terima proposal dari mereka (Tesla)," kata Luhut, Rabu (3/2/2021).
Baca juga: WNA Dilarang Masuk, Tim Tesla Tunda Berangkat ke Indonesia
Kendati masih bersifat rahasia, tapi besar kemungkinan dalam proposal terkait akan berisi beragam penawaran yang diberikan oleh Tesla kepada Indonesia untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik.
"Kita belum tahu seberapa besar, tetapi yang kami tahu dan sebenarnya kami tidak terlalu bisa men-disclose detail ke publik," ujar Luhut.
Untuk diketahui, sebelumnya perwakilan tim Tesla yang diutus oleh CEO SpaceX Elon Musk menunda kedatangan ke Indonesia seiring kebijakan pemerintah untuk melarang warga negara asing (WNA) ke Tanah Air.
Baca juga: Jawaban Esemka Soal Mobil Listrik
"Mereka (tim Tesla) masih menunggu restriksi pembatasan kunjungan orang asing dicabut ke Indonesia. Namun Pak Luhut masih komunikasi," kata Juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi kepada Kompas.com.
Kendati demikian, hal tersebut tak lantas membuat proses kerja sama antar kedua pihak tidak dilangsungkan. Seluruh aspek yang dapat dituntaskan secara virtual, segera dilaksanakan.
Sementara di kesempatan terpisah, Deputi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto menyebut bahwa Tesla berencana untuk menyasar sektor pembuatan baterai dan Energy Storage System.
Baca juga: Mungkinkah Bus AKAP Beralih ke Bus Listrik?
"Bisa dibilang untuk teknologi baterai, Tesla salah satu yang terbaik dibanding LG dan CATL. Teknologi baterainya selangkah lebih maju dalam coverage distance, sekitar 650 Km dalam sekali pengisian penuh," kata dia.
Sedangkan energy storage system adalah giga baterai skala besar yang mampu menyimpan tenaga listrik berukuran besar hingga megawatt untuk stabilisator atau untuk pengganti pembangkit peaker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.