JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik Nasional, Agus Tjahajana mengatakan bahwa terdapat tantangan besar terkait rencana pembentukan industri baterai kendaraan bermotor listrik di dalam negeri.
Terkhusus, di sektor hulu tepatnya saat pembangunan fasilitas pemurnian atau refinery karena memakan waktu cukup lama yakni empat tahun. Lalu setelahnya, mengenai pembuatan cell baterai.
"Bila dihitung dari tahun ini, maka kira-kira pada 2025 kita bisa berhasil memproduksi baterai kendaraan listrik. Jadi perlu fokus agar mencapai ke sana," katanya dalam diskusi virtual, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: Pemerintah Percepat Pengembangan Kendaraan Lisrik Nasional
Berdasarkan masalah tadi, lanjut Agus, maka proses pencarian mitra jadi penting untuk mencapai tujuan bersama pada industri baterai kendaraan listrik.
Nantinya, calon mitra tersebut akan membentuk perusahaan patungan atau joint venture dengan perusahaan BUMN sejenis yang terdiri dari PT Aneka Tambang Tbk, MIND ID, PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Baca juga: Pemerintah RI Buka Peluang Kemitraan Baterai Kendaraan Listrik Nasional
Di sisi lain, pembangunan infrastruktur penunjang kendaraan listrik juga harus dilakukan secara beriringan.
Ia lantas mengapresiasi langkah Pertamina dan PLN yang sudah memberi dukungan dengan baik melalui penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
“Seluruh proses penyiapan investasi proyek baterai kendaraan listrik dan penyiapan infrastruktur pendukung harus dilakukan sekarang dan beriringan,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.