Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 19/02/2021, 12:01 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik Nasional, Agus Tjahajana mengatakan bahwa terdapat tantangan besar terkait rencana pembentukan industri baterai kendaraan bermotor listrik di dalam negeri.

Terkhusus, di sektor hulu tepatnya saat pembangunan fasilitas pemurnian atau refinery karena memakan waktu cukup lama yakni empat tahun. Lalu setelahnya, mengenai pembuatan cell baterai.

"Bila dihitung dari tahun ini, maka kira-kira pada 2025 kita bisa berhasil memproduksi baterai kendaraan listrik. Jadi perlu fokus agar mencapai ke sana," katanya dalam diskusi virtual, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Pemerintah Percepat Pengembangan Kendaraan Lisrik Nasional

Menggunakan baterai jenis lithium-ion, Lexus UX 300e memiliki motor listrik berkapasitas 54,3 kilowatt per jam (kWh) yang dapat menghasilkan 201 horsepower dan torsi 300 Newton meter (Nm).DOK. LEXUS INDONESIA Menggunakan baterai jenis lithium-ion, Lexus UX 300e memiliki motor listrik berkapasitas 54,3 kilowatt per jam (kWh) yang dapat menghasilkan 201 horsepower dan torsi 300 Newton meter (Nm).

Berdasarkan masalah tadi, lanjut Agus, maka proses pencarian mitra jadi penting untuk mencapai tujuan bersama pada industri baterai kendaraan listrik.

Nantinya, calon mitra tersebut akan membentuk perusahaan patungan atau joint venture dengan perusahaan BUMN sejenis yang terdiri dari PT Aneka Tambang Tbk, MIND ID, PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Baca juga: Pemerintah RI Buka Peluang Kemitraan Baterai Kendaraan Listrik Nasional

Di sisi lain, pembangunan infrastruktur penunjang kendaraan listrik juga harus dilakukan secara beriringan.

Ia lantas mengapresiasi langkah Pertamina dan PLN yang sudah memberi dukungan dengan baik melalui penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

“Seluruh proses penyiapan investasi proyek baterai kendaraan listrik dan penyiapan infrastruktur pendukung harus dilakukan sekarang dan beriringan,” imbuh dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke