Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Warga Satu Kampung Beli Ratusan Mobil Baru, Diler Kewalahan

Kompas.com - 16/02/2021, 18:00 WIB
Ari Purnomo,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Video warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban memborong mobil viral di media sosial.

Dari informasi yang beredar bahkan mobil yang dibeli oleh warga desa tersebut mencapai lebih dari 170 unit.

Bahkan dari video yang beredar tersebut, mobil-mobil dikirimkan ke rumah warga menggunakan truk towing dan dikawal oleh polisi.

Mobil-mobil tersebut didatangkan dari beberapa diler dan salah satunya adalah dari Bengkel Auto 2000 Tuban.

Baca juga: Pakai Mesin Toyota Hilux, Maung Pindad Bisa Servis di Bengkel Resmi?

Kepala Cabang Bengkel Auto 2000 Ari Surjono membenarkan banyaknya warga dari Jenu yang membeli mobil baru dari Auto 2000.

mobil baru di tokyo motor show 2019KOMPAS.com / Stanly mobil baru di tokyo motor show 2019

Bahkan, menurutnya, peningkatan penjualan mobil baru di daerah Jenu sudah terjadi sejak tahun lalu.

“Sebenarnya peningkatan penjualan mobil untuk wilayah Jenu sudah terjadi sejak tahun lalu, peningkatannya sampai 400 persen sejak April 2020,” kata Ari kepada Kompas.com, Selasa (16/2/2021).

Ari menambahkan, banyaknya masyarakat Jenu yang membeli mobil baru karena adanya ganti rugi dari proyek kilang minyak Pertamina.

Baca juga: Spesifikasi Maung Pindad yang Dibeli Bupati Jember Terpilih

Warga yang mendapatkan ganti rugi dari tanah miliknya langsung berbondong-bondong membeli kendaraan roda empat.

“Di saat daerah lain terdampak pandemi Covid-19, Jenu ini malah mengalami peningkatan. Bahkan tahun lalu sejak April ada lebih dari 100 unit mobil terjual di daerah tersebut,” ujarnya.

Pengunjung memadati arena pameran Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2017 di Indonesia Convention Exhebition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (10/8) Pameran yang berlangsung 10 - 20 Agustus 2017 akan diikuti 32 ATPM anggota GAIKINDO serta 40 produk mobil baru dan konsep serta sepeda motor. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/ama/17ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL Pengunjung memadati arena pameran Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2017 di Indonesia Convention Exhebition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (10/8) Pameran yang berlangsung 10 - 20 Agustus 2017 akan diikuti 32 ATPM anggota GAIKINDO serta 40 produk mobil baru dan konsep serta sepeda motor. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/ama/17

Menurutnya, viralnya pengiriman mobil itu kemungkinan terjadi karena dilakukan secara bersama-sama.

Meski Auto2000 sebagai pusatnya penjualan, tetapi karena banyaknya pembeli mobil oleh warga Jenu membuat pengiriman tidak bisa dilakukan dari Auto2000 saja.

“Kalau pusat pelayanan memang ada di Auto2000 ini, tetapi pengirimannya kemarin dilakukan dari beberapa tempat terkait dengan suplainya unit yang dipesan,” ucapnya.

Hal ini dikarenakan banyaknya pemesanan membuat pasokan unit tidak memungkinkan didatangkan dari Auto2000 saja.

Baca juga: Keran Pemesanan Belum Dibuka, Bagaimana Cara Beli Maung Versi Sipil?

“Setiap bulan untuk pembelian mobil baru dari warga Jenu bisa mencapai 20 unit. Dan dengan meningkatnya market ini kami juga sudah menyiapkan untuk aftersalesnya,” tuturnya.

Seperti diketahui, warga Jenu berbondong-bondong membeli mobil setelah mendapatkan hasil ganti atas penjualan tanah yang akan dijadikan sebagai kilang minyak dari grass root refinery (GRR) yang melibatkan Pertamina-Rosneft, perusahaan asal Rusia.

Hasil penjualan tanah warga Jenu tersebut terbilang cukup besar, karena rata-rata warga mendapatkan uang penjualan tanah sebesar Rp 8 miliar bahkan ada yang sampai Rp 26 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com