JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak banyak pengguna sepeda motor yang menyadari bahwa sebenarnya temperatur mesin juga dapat memengaruhi perfoma kendaraan.
Untuk itu, tiap pabrikan sudah menciptakan sistem pendinginan, baik menggunakan udara atau cairan.
Mesin motor yang terlalu panas atau temperatur yang terlalu tinggi disebut dengan istilah overheat. Motor yang mengalami overheat memiliki beberapa ciri-ciri.
Wahyudin, Kepala Bengkel AHASS DAM mengatakan, yang paling gampang adalah melihat lampu indikator suhu, dengan gambar thermometer menyala. Biasanya, nyala lampu diatur berwarna merah oleh pabrikan.
Baca juga: Semirip Apa Desain All New CBR150R dan CBR250RR?
“Kalau yang tampilannya pakai bar atau balok, biasanya kita lihat dari balok digitalnya menunjukkan hampir menyala semua atau tersisa satu balok (80 persen)," ujar Wahyudin, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Wahyudin menambahkan, contoh dari lima bar penunjukkan suhu, biasanya suhu kerja normal menyala sampai bar ketiga. Kalau sampai di bar keempat atau kelima, itu baru bisa dibilang overheat.
"Kalau yang mesinnya terbuka, bisa dirasakan hawanya panas sekali sampai ke paha. Tapi, yang sulit jika mesinnya tertutup bodi," kata Wahyudin.
Baca juga: Hari Ini, Flyover Tapal Kuda Mulai Dibuka untuk Uji Coba
Menurut Wahyudin, motor yang mengalami overheat hingga parah, biasanya saat mesin dimatikan, di bagian radiatornya terdengar seperti suara air mendidih.
"Dari performanya jelas terasa. Motor akan terasa seperti tertahan, kecepatannya juga melambat," ujar Wahyudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.