JAKARTA, KOMPAS.com - Dari ratusan bahkan ribuan komponen yang ada pada mobil, ada beberapa yang termasuk dalam kategori fast moving.
Artinya, komponen tersebut memiliki daya pakai atau sifat pergantian yang lebih cepat dibandingkan jenis komponen lainnya. Salah satunya adalah filter udara.
Keberadaan filter udara pada mobil memiliki perang penting yang tak bisa diabaikan. Fungsinya bukan sekadar dari pelengkap komponen mesin saja, namun juga melindungi dari kerusakan.
Fungsi
Sesuai namanya, filter udara memiliki peran untuk filterisasi udara yang akan masuk ke ruang bakar dari partikel atau kotoran seperti debu yang diisap melalui air intake.
Baca juga: Penting Memahami Fungsi Grill pada Mobil
Letak dari filter udara berada pada bagian atas mesin dan tertutup dengan rumah filter yang akan mengalirkan udara ke dalam ruang pembakaran. Rumah filter dilindungi dengan klep untuk mencegah kebocoran udara.
Penting diketahui, performa mesin mobil secara keseluruhan sangat bergantung pada kebersihan dan kualitas filter udara. Karena selama berkendara debu yang berterbangan di jalanan akan terhisap masuk ke dalam mobil.
Dengan adanya filter, semua debu dan partikel kotoran yang sangat halus akan disaring supaya tidak masuk ke dalam ruang pembakaran.
Hukum sederhananya, udara yang bersih dan masuk ke ruang pembakaran bisa meningkatkan performa mobil dalam hal tenaga dan usia mesin.
Sebaliknya, bila saringan kotor bisa menyebabkan pengendapan yang menghalangi asupan udara masuk sehingga performa bisa berkurang.
Kerugian
Mengingat dari perannya yang tak bisa dianggap enteng, maka bicara soal kerugian akibat mengabaikan filter udara juga cukup fatal.
"Keberdaraan filter udara pada mobil juga bisa dianalogikan seperti tubuh manusia yang membutuhkan udara bersih untuk dihirup. Pada mobil, filter dibutuhkan agar menjaga udara yang masih ke ruang bakar tetap bersih," ujar Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna, beberapa waktu lalu kepada Kompas.com.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Piggyback dan ECU Standalone
"Kenapa demikian? karena dengan udara yang bersih memberikan dampak proses pembakaran yang lebih optimal dan berimbas pada performa mesin yang baik, sebaliknya bila filter udara kotor bisa membuat tarikan mobil berat dan pengguna BBM lebih boros," kata dia.
Tak hanya itu, bila didiamkan terlalu lama, ada kemungkinan membuat mesin mobil jebol lantaran kotoran yang menumpuk di dalam mesin. Bahkan pada mobil injeksi akan lebih sensitif lagi.
Perawatan
Seiring dengan berjalannya waktu, debu dan partikel kotoran yang tersaring di filter udara akan menumpuk dan menyumbat pori-pori. Karena itu, penting untuk memperhatikan kondisinya, paling mudah jangan telat melakukan perawatan mobil karena setiap melakukan servis berkala biasanya filter akan dibersihkan.
Namun demikian, bukan berarti filter udara bisa selalu dibersihkan dan kembali dipakai layaknya masker kain di masa pendemi Covid-19 saat ini.
Dalam jangka waktu yang panjang, sumbatan pori-pori filter ini akan membuat pasokan udara ke dalam ruang pembakaran menjadi terganggu dan berdampak penurunan perfoma mesin.
Baca juga: Mulai Januari 2021, Sanksi Kendaraan Tak Lulus Uji Emisi Berlaku
Karena itu, ada mesin mobil tetap dalam kondisi prima, maka dalam jangka waktu tertentu filter udara perlu diganti dengan yang baru.
Menurut Suparna, interval pergantian filter udara biasanya disarankan ketika mobil sudah menyentuh jarak 30.000 km sampai 40.000 km. Namun hal tersebut berlaku pada kondisi normal, bila kerap melalui jalan berdebu, pergantiannya bisa lebih cepat lagi, antara 20.000 hingga 25.000 km.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.