JAKARTA, KOMPAS.com – Mengemudi di jalan raya bukan sekadar soal bisa membawa kendaraan dari satu titik ke titik lain. Ada banyak faktor keselamatan yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah kebiasaan pengemudi saat berada di balik kemudi.
Sayangnya, masih banyak orang yang secara tidak sadar melakukan kebiasaan buruk yang berisiko menimbulkan kecelakaan, bahkan merugikan pengguna jalan lain.
Menurut Marcell RDC Kurniawan, Training Director dari The Real Driving Centre (RDC), banyak pengemudi yang terbiasa melakukan hal-hal sepele saat menyetir, tapi ternyata cukup berbahaya jika dilihat dari perspektif safety driving.
Baca juga: Jadi Mobil Laris, Kapan Daihatsu Sigra Dapat Penyegaran?
"Misalnya, meletakkan tangan di tuas transmisi secara terus-menerus, menyetir sambil main ponsel, atau terlalu dekat mengikuti kendaraan di depan. Ini adalah contoh kebiasaan yang harus dihentikan karena bisa memicu kecelakaan," kata Marcell kepada Kompas.com, Selasa (22/4/2025).
Marcell menjelaskan, tangan yang terlalu lama bertumpu di tuas transmisi bisa mempercepat keausan komponen gearbox, terutama pada mobil manual.
Sedangkan penggunaan ponsel saat mengemudi jelas mengganggu konsentrasi, bahkan beberapa detik kehilangan fokus bisa berdampak fatal.
"Jarak aman atau safe following distance juga sering diabaikan. Padahal ini penting, apalagi saat kendaraan di depan tiba-tiba mengerem. Kalau terlalu dekat, waktu reaksi untuk menghindar sangat terbatas," tambahnya.
Selain itu, mengemudi sambil makan, menyetel audio terlalu keras, atau sering berpindah jalur tanpa lampu sein juga termasuk dalam kategori kebiasaan yang harus dihindari.
Baca juga: Honda Tambah Diler di Lombok, Perkuat Jaringan di Luar Pulau Jawa
Semua tindakan tersebut membuat pengemudi kurang fokus, atau bahkan mengganggu pengguna jalan lain.
"Yang paling penting adalah mengubah mindset. Mengemudi bukan hanya soal keterampilan teknis, tapi juga soal sikap dan tanggung jawab. Pengemudi harus selalu sadar bahwa keselamatan adalah prioritas utama," kata Marcell.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.