JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa kendaraan saat ini ditawarkan dengan beragam konfigurasi mesin seperti mesin segaris atau inline, mesin V, mesin boxer, hingga mesin rotary.
Alasan pabrikan menggunakan konfigurasi mesin yang berbeda karena menyesuaikan kompartemen mesin, kemudahan perawatan hingga mengejar perfomanya.
Pada bahasan Otopedia kali ini, tim redaksi Kompas Otomotif akan membahas mengenai mesin V pada mobil.
Baca juga: Impresi Hyundai Palisade, Mobil Keluarga Premium Terbaru di Indonesia
Menurut Dealer Technical Support Dept. Head PT TAM Didi Ahadi, selain mesin inline, mesin V juga merupakan yang paling jamak digunakan pabrikan mobil.
“Piston dan silinder pada mesin V berada pada bidang yang terpisah. Jika dilihat sepanjang sumbu crankshaft, konfigurasi mesin ini membentuk V. Konfigurasi V itu yang membuat power to weight ratio dari mesin tersebut lebih ringan dibandingkan mesin segaris atau inline.” ucap Didi saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.
Mesin V memiliki sudut kemiringan yang berbeda-beda dari masing-masing silindernya. Hal itulah yang memugkinankan adanya perbedaan besar sudut pada mesin V. Saat ini umumnya sudut mesin V sebesar 45, 60, dan 90 derajat.
Bicara soal jumlah silinder mesin V, tersedia dari 2, 4, 6, 8, 10, 12, 16, 18, 20, hingga 24.
Baca juga: Jasa Marga Bakal Lebih Agresif Tangkap Truk ODOL mulai 2021
Keunggulan mesin V
Kelebihan konfigurasi V terdapat pada karakter tenaga yang dapat dicapai di putaran rendah. Keunggulan pada potensi menghasilkan tenaga dan torsi inilah yang menjadi salah satu alasan mesin V lebih identik pada mobil-mobil premium dengan perfoma tinggi.
Kekurangan mesin V
Konfigurasi mesin V adalah jumlah moving part yang banyak sehingga untuk pembuatan dan perawatannya lebih memerlukan biaya lebih besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.