Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Filter Oli Palsu Bisa Bikin Mesin Jebol

Kompas.com - 21/12/2020, 14:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini tidak hanya komponen kendaraan yang berdimensi besar yang bisa dipaksukan, beberapa komponen di dalam mesin yang sifatnya kasat mata ternyata juga banyak imitasinya.

Seperti contohnya filter oli. Komponen yang masuk dalam daftar fast moving ini patut menjadi perhatian pemilik kendaraan, khususnya bagi pengguna mobil.

Service Part Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi mengatakan, tidak sedikit filter oli yang beredar di aftermarket adalah barang imitasi.

Baca juga: Jokowi Sebut Pelabuhan Patimban Mampu Tekan Arus Lalin Jakarta-Bekasi

"Filter oli memang menjadi salah satu komponen yang sering dipalsukan. Bicara dari segi skala, memang komponen fast moving itu paling banyak imitasinya, karena semakin banyak demand semakin gencar barang palsunya di pasaran," ujar Anjar belum lama ini kepada Kompas.com

Ilustrasi filter oli mobilwww.pgfilters.com Ilustrasi filter oli mobil

Anjar melanjutkan, meski bentuknya kecil, namun peran dari filter oli tidak bisa diabaikan.

Filter oli memiliki fungsi untuk menyaring kotoran atau residu di dalam mesin sangatlah penting. Oleh sebab itu, bila menggunakan filter oli palsu dibandingkan asli, pasti akan menerima dampak yang lebih merugikan di kemudian hari.

Baca juga: Resmi Meluncur, Nissan Magnite Dibanderol Mulai Rp 208,8 Juta

Mulai dari ruang mesin yang menjadi lebih cepat kotor, pengendapan residu, sampai berdampak pada performa kendaraan.

"Pada kasus filter palsu, meski bentuk sama tapi kemampuan untuk menyaring kotoran itu tidak sebaik aslinya, jadi akan banyak kotoran yang tidak tersaring dan membuat ruang mesin kotor," kata Anjar.

Anjar menjelaskan, meski hanya berdampak membuat mesin kotor, namum bila didiamkan dalam jangka waktu lama, maka bisa fatal akibatnya, yakni membuat mesin jebol.

"Kalau sampai jebol memang lama, tapi intinya, secara biaya perbaikan akan jauh lebih mahal dibandingkan konsumen beli komponen yang asli," ucap Anjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau