Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Strategi Kementerian ESDM Galakkan Penggunaan Kendaraan Listrik

Kompas.com - 18/12/2020, 18:31 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah merampungkan pembangunan 180 fasilitas pengisian daya baterai selama 2020. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menggenjot implementasi penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

Kementerian ESDM sebelumnya menargetkan untuk membangun 2.456 titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada 2025, dan akan terus ditingkatkan menjadi 7.146 titik pada 2030.

Menteri ESDM Arifin Tasrin, mengatakan, pembangunan SPKLU ini juga menjadi dukungan bagi pemerintah yang menargetkan 2,3 juta KBLBB diproduksi pada 2025, dengan rincian 2,13 juta unit merupakan motor listrik dan 2.200 unit mobil listrik.

Baca juga: Anomali Mobil Elektrifikasi di Tengah Pandemi

SPKLU Tesla di Mall Pacific PlaceKOMPAS.com/Aprida Mega Nanda SPKLU Tesla di Mall Pacific Place

Sementara pada 2030 targetnya bisa mencapai 15 juta unit kendaraan listrik, sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

“Kementerian ESDM sedang menyusun grand strategi energi, salah satu programnya yaitu KBLBB dengan target penurunan impor BBM setara 77.000 barel per hari,” ujar Arifin, dalam konferensi virtual (17/12/2020).

“Dari penggunaan 2 juta unit mobil dan 13 juta unit motor yang akan menghemat devisa 1,8 miliar dollar AS dan menurunkan 1,1 juta ton CO2 sampai tahun 2030,” katanya.

Baca juga: Kekhawatiran Orang bila Pindah ke Motor Listrik

Grab luncurkan 30 motor listrik dan 7 SPBKLU di Bali                    Grab Indoensia Grab luncurkan 30 motor listrik dan 7 SPBKLU di Bali

Sampai dengan 16 Desember 2020, Kementerian ESDM mencatat sejumlah komitmen dari pelaku usaha, termasuk penyedia transportasi terkait penyediaan KBLBB pada lima tahun mendatang.

Totalnya, para pelaku usaha berkomitmen merilis 19.000 unit mobil listrik dan 750.000 unit motor listrik, yang berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 283.000 ton.

Arifin juga mengatakan, agar dapat terus mencapai target yang telah ditetapkan, pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah maupun swasta, akan ikut mendorong penggunaan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

“Indonesia memiliki potensi membuat kendaraan listrik karena teknologi dan komponen yang digunakan lebih sederhana daripada kendaraan konvensional. Hal ini menjadi kesempatan besar bagi industri otomotif dalam negeri,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau