Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukseskan Era Elektrifikasi, Luhut Minta Sinergisitas dan Komitmen Semua Pihak

Kompas.com - 18/12/2020, 18:11 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepada seluruh instansi serta pihak terkait agar dapat berkerja sama menyukseskan era elektrifikasi kendaraan bermotor di Indonesia.

Pasalnya, program tersebut tidak akan berjalan bila setiap institusi berjalan sendiri-sendiri. Potensi regulasi atau langkah yang diambil tiap pihak bisa bertabrakan terbuka lebar.

"Pemerintah sangat serius dalam mendorong implementasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KLBB) sebagai transportasi jalan. Jadi, diperlukan sinergi dan dukungan berbagai pihak," ujar Luhut, Kamis (17/12/2020).

Baca juga: Anomali Mobil Elektrifikasi di Tengah Pandemi

"Sebab, implementasi kebijakan KBLBB ini tentu tidak akan berjalan dengan sendirinya. Kita harus bersinergi dalam perkembangannya," lanjut dia.

Begitu juga kepada BUMN seperti PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) sebagai pemasok energi kendaraan listrik.

Luhut kemudian meminta agar kedua BUMN tersebut menyiapkan infrastruktur supaya akses masyarakat terhadap pasokan energi bisa diperoleh dengan mudah.

"Dan yang tak kalah penting, kementerian, lembaga, SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dan BUMD harus menjadi pionir dalam penggunaan KBLBB, khususnya kendaraan operasional di lingkup instansi masing-masing," ucapnya.

Kepada masyarakat, lanjut Luhut, dirinya mengajak agar beramai-ramai beralih serta mendukung penggunaan kendaraan bermotor listrik supaya polusi udara di Indonesia dapat tereduksi.

Baca juga: Kata Toyota Soal Proses Pemulihan Industri Otomotif Indonesia

"Saya juga berharap semua pemangku kepentingan dapat berpartisipasi aktif dalam menyukseskan program KBLBB. Ayo saudara-saudara untuk mulai menggunakan kendaraan listrik yang bebas BBM dan polusi," kata Luhut.

Adapun kebijakan KBLBB diharapkan menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional sekaligus sebagai upaya meningkatkan kesehatan melalui lingkungan hidup yang bebas polusi.

Sebab, beberapa dekade terakhir Indonesia masih mengalami defisit neraca perdagangan akibat impor BBM yang belum terselesaikan. Di sisi lain Indonesia juga memiliki akses suplai energi listrik yang belum dapat dioptimalkan penggunaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau