Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk ODOL Bakal Dicegat di Tol dan Pelabuhan Saat Libur Panjang

Kompas.com - 15/12/2020, 07:02 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyambut musim libur panjang Natal dan tahun baru, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menyiagakan ratusan personel untuk mencegat  peredaran truk over dimension overloading (ODOL), terutama di pelabuhan penyeberangan, pada musim libur panjang, akhir tahun ini.

Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, Kemenhub melalui Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) akan menyiapkan sekitar 600 personel. Regulasi dan upaya penanganan ODOL agar tidak masuk ke area pelabuhan penyeberangan pun sudah dibuat.

"Ada beberapa opsi untuk penanganan ODOL agar tak masuk ke dermaga. Salah satunya meningkatkan pengawasan di jalan tol, jadi diharapkan di Merah sudah clear tidak ada ODOL," kata Budi dalam konfersi pers virtual ASDP, Senin (14/12/2020).

Baca juga: Dilobi Hingga 2025, Kemenhub Kekeh Bebas ODOL Tetap 2023

Lebih lanjut Budi menjelaskan sudah meminta kepada para operator dan pelaku usaha agar tertib sesuai dengan regulasi. Sampai saat ii sudah ada 10 BPTD yang melakukan tindakan tegas terhadap ODOL.

Truk terjaring ODOL di Tol BSD Truk terjaring ODOL di Tol BSD

Sementara untuk penanganan ODOL di jalan tol sendiri, sebelumnya Budi sudah menjelaskan nantinya akan menerapkan sistem transfer muatan. Menurut Budi, cara tersebut akan dilakukan hingga nantinya Zero ODOL diterapkan pada 2023 mendatang.

"Pengawasan dan penindakan tegas akan kita lakukan kepada yang di luar toleransi. Saat ini kita masih toleransi angkut itu 50 persen, bila di jembatan timbang itu ditemui lebih dari 50 persen bahkan 100 persen, itu akan kita turunkan," ujar Budi.

"Kita transfer muatan dan kendaraan itu tidak boleh beroperasi sebelum melakukan itu (transfer), itu sudah mulai dilakukan di beberapa jembatan timbang," kata dia.

Sistem transfer muatan ini juga akan diterapkan di jalan tol. Menurut Budi saat ini, sosialisasi dari sistem transfer muatan bagi truk yang lebih dari batas toleransi sudah mulai dijalankan.

Baca juga: Catat, Ini Prediksi 2 Fase Puncak Arus Mudik Natal dan Tahun Baru

Sejumlah kendaraan antre memasuki kapal ferry di Pelabuhan Merak, Banten, Selasa (24/12/2019) dini hari. GM PT ASDP Merak Solikin mengatakan mulai H-5 hingga H-1 libur natal, jumlah penumpang pejalan kaki yang telah menyeberang ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak mencapai 227.211 orang sedangkan jumlah kendaraan bermotor sebanyak 36.477 unit baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum.ANTARA FOTO/MUHAMMAD BAGUS KHOIR Sejumlah kendaraan antre memasuki kapal ferry di Pelabuhan Merak, Banten, Selasa (24/12/2019) dini hari. GM PT ASDP Merak Solikin mengatakan mulai H-5 hingga H-1 libur natal, jumlah penumpang pejalan kaki yang telah menyeberang ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak mencapai 227.211 orang sedangkan jumlah kendaraan bermotor sebanyak 36.477 unit baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

"Sosialisasi sudah berjalan, kita harap sebelum nanti libur panjang Natal dan tahun baru sudah bisa berjalan. Jadi bukan ditilang saja, tapi kita minta transfer muatan bagi pengusaha yang punya barang atau logistiknya," ucap Budi.

"Nantinya ODOL kita hentikan di rest area, kita kontak logistiknya untuk angkut barang yang lebih, bila tidak ya tidak bisa jalan. Kegiatan ini akan rutin dijalankan pada 2021," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com