JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang meningkatkan pelayanan jembatan timbang. Salah satunya dengan mengajukan sertifikasi internasional terhadap 25 jembatan timbang.
Risal Wasal, Direktur Prasarana Transportasi Jalan Kemenhub, mengatakan, hal ini dilakukan agar pihaknya dapat lebih mudah mengidentifikasi truk-truk yang membawa angkutan secara berlebihan atau over dimension over load (ODOL).
“Tahun ini, kami sedang sertifikasi internasional, tahun lalu sudah mulai ada 1, tahun ini ada 25 jembatan timbang,” ujar Risal, dalam webinar (3/12/2020).
Baca juga: Bus Baru Gaya Eropa, Buatan Karoseri Asal Bandung
Meski begitu, ia tak merinci jembatan timbang mana saja yang akan mendapat sertifikasi ISO 9001:2015 untuk pelayanan mutu.
Risal juga mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan penerapan Weight In Motion (WIM) untuk memudahkan proses identifikasi kendaraan. Khususnya bagi truk-truk ODOL, nantinya secara otomatis akan ketahuan.
“Jadi begitu mereka lewat, langsung dapat (informasi) berapa berat, tinggi, panjangnya, berapa besar pelanggarannya,” ucap Risal.
Baca juga: Masih Gagah, Harga 6 SUV Bekas Ini Cuma Rp 50 Jutaan
“Secara sistem langsung terkumpul, kalau dia melanggar, nanti petugas di jembatan timbang bisa langsung menindak,” tuturnya.
Ia menambahkan, Kemenhub tengah melakukan uji coba penerapan WIM di beberapa lokasi, yaitu 1 di jalan tol, 1 di jalan nasional menuju Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA), 1 di Indramayu, dan 1 di Jawa Timur.
Menurut Risal, selain digunakan sebagai tempat untuk mengidentifikasi kendaraan, lokasi WIM dapat dimanfaatkan para pengemudi truk untuk parkir dan beristirahat dalam kondisi yang aman.
Baca juga: Ada Bahaya Berdekatan dengan Truk meski Sedang Berhenti
“Bapak dan Ibu pengusaha truk, yang melalui jalur utara, bisa memanfaatkan jembatan timbang ini untuk pengemudinya bisa istirahat di sana dan parkir dalam kondisi yang aman," kata Risal.
"Sepanjang enggak melakukan pelanggaran, mereka bisa memanfaatkan jembatan timbang," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.