Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagian Bumper Mobil Cenderung Lebih Kusam dibanding Bodi

Kompas.com - 14/12/2020, 19:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Seiring berjalannya waktu, warna yang menempel pada mobil akan kusam kalau tidak dirawat dengan baik. Selain itu, cat pada bagian eksterior tertentu di mobil bisa berbeda dengan bagian lainnya (belang).

Biasanya belang muncul karena perbedaan warna di bagian bumper dan bodi. Hal ini bisa trelihat pada mobil dengan cat putih, biasanya untuk bodi masih putih warnanya sedangkan bumper lebih kusam, seperti menguning.

Lalu mengapa warna bumper bisa lebih kusam dibanding panel bodi lainnya seiring berjalannya waktu?

Baca juga: Fasilitas Pendukung Sirkuit Mandalika Tengah Disiapkan, Siap Beroperasi Pertengahan 2021

Anak-anak dan remaja di Malaysia membuka usaha cuci mobil di lingkungan perumahan, di Kuala Lumpur, Sabtu (2/6/2018). Mereka ingin mendonasikan uang yang terkumpul untuk membayar utang negara. (Facebook/Teresa Kok) Anak-anak dan remaja di Malaysia membuka usaha cuci mobil di lingkungan perumahan, di Kuala Lumpur, Sabtu (2/6/2018). Mereka ingin mendonasikan uang yang terkumpul untuk membayar utang negara. (Facebook/Teresa Kok)

Kepala Bengkel Body & Paint Auto2000 Sunter, Yuly Kridiawan mengatakan, kusam yang terjadi pada bumper ini sebenarnya lebih karena faktor eksternal. Karena pada dasarnya semua panel mobil jika dicat dan prosesnya benar, maka akan terlindungi.

Bumper letaknya di depan atau di bawah, sehingga menjadi bagian yang paling sering kena langsung debu, kerikil, dan kotoran jalan, sehingga lebih sering dilap,” ucap Yuly kepada Kompas.com, Senin (14/12/2020).

Karena sering dilap, Yuly mengatakan kalau dampak dari proses pengelapan yang tidak benar akan menyebabkan baret-baret halus dan kusam. Sedangkan kalau tidak sering dibersihkan, maka akan timbul flek.

Baca juga: Jokowi Undang Tesla untuk Berinvestasi di Indonesia

“Mengelap yang benar itu pakai microfiber, yang salah saat pakai kain yang berserat kasar dan kotor, sehingga menyebabkan baret jala-jala,” kata Yuly.

Kalau mau lebih aman, bodi disemprot dahulu dengan air sehingga partikel-partikel yang kasar turun dari bodinya. Setelah disemprot baru dilap dengan microfiber, kalau mau kering, bisa dibersihkan dahulu pakai bulu ayam baru dilap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau