Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Ban Mobil Harus Istirahat saat Menempuh Perjalanan Jauh?

Kompas.com - 02/12/2020, 09:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ban menjadi salah satu komponen yang sangat krusial pada kendaraan, baik itu mobil maupun sepeda motor. Oleh sebab itu, kondisinya juga harus selalu terjaga terutama tekanan udara pada ban.

Jika tekanan udara dalam ban kurang, maka bisa berbahaya bahkan dapat menyebabkan pecah ban.

Selama ini banyak anggapan bahwa saat melakukan perjalanan jauh ban juga harus ada jeda istirahat. Salah satunya adalah menjaga suhu ban setelah berkendara di jalanan cukup lama.

Baca juga: Penyakit Kronis Angkot, Berhenti dan Belok Semaunya

On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, saat melakukan perjalanan jauh tidak perlu mengistirahatkan ban.

“Sebetulnya untuk ban tidak perlu diistirahatkan mengikuti istirahatnya pengemudi, ini untuk ban penumpang, karena test drum di lab juga tidak ada istirahatnya,” ujar Zulpata saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/2/2020).

Ilustrasi ban mobilDok. Shutterstock Ilustrasi ban mobil

Zulpata melanjutkan, selama melakukan test drum bahkan ban terus diputar selama tiga hingga empat hari. Hasilnya, kondisi ban juga masih cukup bagus dan tidak mengalami kendala berarti.

“Saat tes ban running terus 3-4 hari berturut-turut juga tidak masalah, yang masalah justru kekuatan dari pengemudinya,” ucapnya.

Baca juga: Persiapan Libur Akhir Tahun, Toyota Kasih Diskon Servis dan Spare Part

Namun Zulpata mengatakan, jika ban harus diistirahatkan mengikuti istirahatnya penumpang juga tidak masalah. Meskipun sejatinya ban masih dalam kondisi yang cukup bagus.

Zulpata juga mengingatkan agar ban tetap dilakukan perawatan secara berkala, terutama memperhatikan tekanan udara pada ban. Pastikan bahwa beban yang dibawa sesuai dengan kekuatan ban yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan.

“Apabila mengikuti aturan itu, kondisinya pasti akan tetap bagus. Asal perawatannya mumpuni, terutama tekanan udara ban dan bobot yang dipikul harus disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan mobil,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau