JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi pemalakan terhadap pengemudi truk ternyata masih terjadi di sekitar tol Trans Sumatera, tepatnya di area rest area. Pemalak tersebut meminta sejumlah uang kepada pengemudi dengan alasan jatah preman.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengatakan, kejadian pemalakan di area rest area Trans Sumatera memang sering terjadi, selain itu kondisi rest area yang belum permanen juga menjadi salah satu faktor penyebabnya.
“Rest areanya kan masih yang darurat, jadi kalau malam lampunya kurang. Sehingga masih marak aksi-aksi seperti pemalakan ini di Sumatera,” ucap Gemilang kepada Kompas.com, Rabu (2/12/2020).
Baca juga: PO ANS Rilis Lagi Bus dengan Sasis Baru plus Spion Elektrik
Pemalakan ini mulai dari memaksa meminta sejumlah uang, bahkan ada juga yang sampai naik ke jendela pengemudi atau masuk ke kabin. Gemilang mengatakan, untuk pengelola kalau bisa diamankan preman seperti itu.
“Biar enggak dipalak, kita minta para pengemudi saat berhenti di malam hari, jangan sendirian, tapi bergerombol. Mereka enggak berani kalau sudah ada rombongan pengemudi,” kata Gemilang.
Baca juga: Mengenal Beragam Singkatan Nama dari PO Bus di Sumatera
Gemilang berharap, lampu penerangan di area rest area dibuat lebih terang. Kemudian untuk patroli petugasnya harus lebih sering lagi dan diperketat. Walaupun di rest area, seharusnya tetap ada keamanan.
Selain itu, untuk para pengemudi, sebaiknya bisa melaporkan kejadian pemalakan kepada petugas tol atau kepolisian. Sehingga pelaku pemalakan di jalan bisa ditangani oleh pihak berwajib.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.