Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 02/12/2020, 18:38 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com – Kejadian SPBU terbakar bisa terjadi di mana saja, kita wajib waspada untuk mengantisipasi insiden tersebut. Apalagi kebakaran umumnya terjadi karena kelalaian manusia di sekitarnya.

Unit Manager Communication, Relationship & CSR PT Pertamina (Persero) Eko Kristiawan, mengingatkan untuk tidak panik saat terjadi kebakaran di SPBU.

“Kalau ada insiden tidak boleh panik, karena petugas di lapangan sudah dibekali pengatahun bagaimana menghadapi situasi darurat,” ujar Eko, kepada Kompas.com (2/12/2020).

Baca juga: Benarkah Ban Mobil Harus Istirahat saat Menempuh Perjalanan Jauh?

Ilustrasi operator SPBU yang mendapat pelatihan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR)Pertamina Ilustrasi operator SPBU yang mendapat pelatihan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR)

“Ikuti arahan dan perintah dari security, sehingga harapannya masyarakat tidak panik di lokasi kejadian,” katanya.

Salah satu hal yang wajib diwaspadai ketika berada di SPBU adalah percikan bensin saat mengisi BBM.

Layanan isi bensin self service atau mengisi bahan bakar secara mandiri, bahkan dianggap lebih berisiko dibandingkan metode normal yang menggunakan operator.

Baca juga: Viral Video Yaris Tabrak Motor, Ini Alasan Jangan Menyalip di Tikungan

Pertama yaitu melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum dilanjutkan untuk mengisi.Ghulam/Otomania Pertama yaitu melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum dilanjutkan untuk mengisi.

“Terkait self service, tentunya ada rambu pengarahan, prosedur, dan ada pemandunya. Misalkan belum yakin, misalkan belum mengerti, mau dibantu itu bisa,” ucap Eko.

Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, semua area di lokasi SPBU rawan terjadi kebakaran. Oleh sebab itu, semua hal yang dapat memicu timbulnya percikan api dilarang berada di SPBU.

“Area publik tempat customer mengisi BBM juga rawan kebakaran. Itu kenapa tidak boleh merokok, maih handphone, dan lain-lain yang bisa memicu percikan api,” kata Sony, kepada Kompas.com (2/12/2020).

“Tapi kalau ada percikan BBM enggak masalah, sekalipun tumpah berceceran. Asal tidak ada pemicunya di situ,” tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke