JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi salah satu negera yang mendandatangai kesepakatan Paris untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, Indonesia siap menurunkan emisi gas buang di industri otomotif.
Adanya beberapa aturan, seperti Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 20 tahun 2017 dan Peraturan Pemerintah (PP) No 73 tahun 2019 telah disambut baik oleh pelaku industri kendaraan bermotor yang masuk dalam Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Karena itu, dalam keterangan resminya, Gaikido mengklaim para industri telah menyelarasakan kebijakan pemerintah ke dalam rencana binisnya untuk jangka menengah maupun panjang melalui tiga hal strategis yang diharapkan dari PP 73/2019, yakni ;
Baca juga: Mobil Elektrifikasi di Tengah Pandemi, Tren Hingga Kebijakannya
1. Emisi gas buang kendaraan bermotor bisa ditekan dan mengarah atau mengikuti standard International yang berlaku.
2. Pendapatan Pemerintah dari Pajak Barang Mewah Kendaraan Bermotor (Ppn.BM) tidak berkurang.
3. Industri Kendaraan Bermotor di Indonesia bisa tetap tumbuh sehingga Indonesia bisa menjadi salah satu basis industri kendaraan bermotor terkemuka di Asia.
Gaikindo menyebutkan, ada tujuh merek yang telah merencanakan dan menyiapkan produk lebih ramah lingkungan untuk diproduksi di Indonesia, bagi keperluan domestik maupun ekspor ke mancanegara.
Hal tersebut tak lepas dari hadirnya PP 73/2019 yang disebut sebagai harmonisasai tarif pajak, dan menjadi pemicu anggota Gaikindo berlomba menyiapkan produk unggulan yang lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar, seperti kendaraan-kendaraan Hybrid (HEV) Plug-In Hybrid (PHEV), bahkan Kendaraan Bermotor listrik berbasis battery (BEV).
Baca juga: Tahun Depan Toyota Perkenalkan Mobil Listrik di Indonesia, Pakai Semua Teknologi
"Anggota-anggota Gaikindo yang telah menyiapkan produk-produk tersebut antara lain, Daihatsu, Honda, Hyundai, Mitsubishi, Suzuki, Toyota dan Wuling. Proses persiapan itu telah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu dan diharapkan produk-produk tersebut dapat segara diproduksi di Indonesia dalam waktu dekat," tulis Gaikindo dalam keterangan resminya, Sabtu (21/11/2020).
Upaya-upaya tersebut, dikatakan selaras dengan Peta Jalan Pemerintah di bidang Industri Kendaraan Bermotor, dimana telah diprediksi pada 2025 total produksi kendaraan bermotor di Indonesia dapat mencapai 3 juta unit. Dari jumlah tersebut 2 juta untuk kebutuhan domestik dan 1 juta unit untuk diekspor ke berbagai negara didunia.
Tak hanya itu, adanya peningkatan produksi otomatis juga akan berpotensi untuk memberikan peluang lapangan pekerjaan baru setidaknya bagi 1 juta orang disektor otomotif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.