Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Kaprah Modifikasi Ban Mobil

Kompas.com - 20/11/2020, 12:21 WIB
Stanly Ravel,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cara mudah mempercantik tampilan mobil dengan hasil yang bisa dibilang signifikan, umumnya dilakukan dengan memodifikasi sektor kaki-kaki.

Biasanya, saat mengganti pelek mobil, makan kecendrungannya akan diikuti dengan mengganti bannya juga.

Namun ternyata menurut Customer Engineering Support Michelin Indonesia Muchammad Fachrul Rozi, ada kebiasaan yang salah dilakukan ketika melakukan modifikasi ban.

Baca juga: Catat, Kebiasaan Ini Bikin Transmisi Matik Jadi Cepat Rusak

"Pabrikan mobil mendesain mobil dengan segala perhitungan yang menyesuaikan dengan bobot dari kendaraan juga," ucap Rozi saat dihubungi Kompas.com , Kamis (19/11/2020).

Modifikasi Daihatsu Gran Max dengan Konsep Stance.Kompas.com/Donny Modifikasi Daihatsu Gran Max dengan Konsep Stance.

"Jadi pada dasarnya ban bisa diganti, tapi arahnya ke atas, bukan ke bawah (turun ukuran) karena ini balik lagi sesuai dengan salah satu fungsi ban yakni menopang beban," kata dia.

Rozi menjelasakan bila ingin melalukan pergantian atau modifikasi ban, pemilik mobil wajib memperhatikan load index yang merupakan kemampuan ban dalam mengangkat beban yang sudah dirancang dari pabrikan, serta speed index.

 

Disarankan saat akan mengganti, baiknya menggunakan ban dengan load index dan speed index yang lebih tinggi dari versi pabrikan keluarkan.

Baca juga: Tekan Jumlah Kecelakaan, Michelin Gelar Kampanye Keselamatan

BMW 320i G20 SportKOMPAS.com/SETYO ADI BMW 320i G20 Sport

Karena bila mengganti dengan ban dengan kedua patokan tadi yang lebih kecil, selain menyalahi standar pabrikan, juga akan menggurangi kemampuan ban dalam menganggkut dan menahan beban.

"Bila ke bawah (turun ukuran) memang secara visual terlihat bagus, tapi ada risikonya. Ban bisa overload dan pecah yang berakibat pada kecelakaan," kata Rozi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com