JAKARTA, KOMPAS.com - Pemakaian semir pada ban mobil atau motor kerap dilakukan pemilik kendaraan bermotor guna mendapatkan hasil maksimal usai mencucinya. Terlebih, saat ini di berbagai wilayah Indonesia sudah masuk musim penghujan.
Namun, menggunakan bahan kimia pada kendaraan secara intensif disebut memiliki risiko seperti timbulnya getas di bagian tertentu hingga kerusakan lainnya yang membuat pemilik tak nyaman.
Benarkah demikian? Menjawab hal ini, PG-On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal menyatakan bahwa kondisi itu tidak benar. Asalkan, semir yang digunakan khusus untuk kendaraan.
Baca juga: Diskon Xpander Rp 10 Juta, Cicilan Mulai Rp 4 Jutaan
"Tidak apa-apa, seperti manusia saja kalau rambut pakai semir apa yang terjadi? Rambut lebih hitam dan mudah diatur. Pada sisi lainnya, semir juga bisa mencegah ozon crack," katanya kepada Kompas.com belum lama ini.
Ozon crack merupakan istilah untuk menggambarkan keretakan ban. Ozon crack juga teridentifikasi pada barang-barang yang terbuat dari karet, seperti selang gas, gasket dan lainnya, termasuk ban.
Mengutip laman chaliklaw.com, keretakan ozon pada ban terjadi ketika gas O3 terpapar ke ban untuk jangka waktu tertentu, menyebabkan ban memutus senyawa di dalamnya dan menciptakan retakan di dinding samping ban.
"Semir ban biasanya terbuat dari basis silikon. Jadi selain mencegah keretakan ban, apalagi panas-dingin, hujan, selebihnya kita juga dapat manfaat, yaitu ban jadi lebih hitam seperti basah dan enak dilihat," ujar Zulpata.
Baca juga: Prediksi Harga Kia Sonet, Siap Ganggu Persaingan SUV Murah
"Pastikan membeli yang memang peruntukannya hanya untuk ban, jangan yang multiguna. Semir ban ini juga baik digunakan untuk ban serep sebagai upaya perawatan agar tak mudah kering atau getas karena terlalu lama disimpan," tambahnya.
Hal senada dikatakan Manager Training PT Semi Rubber Indonesia, Bambang Hermanu di kesempatan terpisah. Menurutnya, semir ban yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan bakal merusak ban.
"Di dalam karet ada bahan anti-aging seperti lilin yang dicampurkan dengan karet. Nah, kalau terlalu sering pakai semir ban, bagian itu bisa terserap keluar dan jadi keras sehingga timbul retak rambut. Tapi balik lagi, tergantung pada bahan semir yang digunakan," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.