Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Belum Tahu, Ini Perbedaan Mobil Matik Konvensional dan CVT

Kompas.com - 12/11/2020, 17:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring perkembangan zaman, kini mulai banyak mobil bertransmisi otomatis atau matik yang menggunakan teknologi continous variable transmission (CVT).

Meski sama-sama membuat pengemudi terbebas dari injakan pedal kopling, namun terdapat perbedaan sistem kerja antara matik konvensional dan CVT.

Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong Deni Andrian menjelaskan, perbedaan kerja antara matik konvensional dan CVT. Menurutnya, secara keseluruhan komponen yang terdapat di dalam mesin matik konvensional dan CVT hampir sama.

Baca juga: Kebakaran pada Mobil Bisa Sebabkan oleh Hewan Ini

“Hanya saja, bila pada matik konvensional perpindahan transmisi digerakan oleh seperangkat planetary gear set yang menghasilkan rasio gigi yang berbeda-beda, maka pada CVT proses perpindahannya tranmsisi dihasilkan oleh perubahan diameter pully karena gaya centrifugal,” ujar Deni belum lama ini kepada Kompas.com.

Pola pengoperasian transmisi otomatis CVT 7-percepatan (kiri) pada tipe V dan transmisi manual 6-percepatan pada tipe GToyota Astra Motor Pola pengoperasian transmisi otomatis CVT 7-percepatan (kiri) pada tipe V dan transmisi manual 6-percepatan pada tipe G

CVT digerakkan oleh dua buah pully yang terhubung oleh sabuk baja atau belt.

Menurut Deni, keberadaan sabuk baja ini yang membuat akselerasi pada matik CVT terasa halus dan tanpa hentakan.

“Pada CVT belt-nya ini pada putaran tertentu agar dapat membuat diameter pully membesar atau mengecil hingga tenaga yang dihasilkan juga jadi lebih besar atau kecil,” tuturnya.

Baca juga: Pilihan Mobil Bekas City Car Rp 60 Jutaan

Deni melanjutkan, pada matik konvensional, perangkat planetary gear set sangat bergantung pada kinerja oli. Sehingga seluruh perangkat ini harus dilumasi oleh oli.

“Kalau matik yang lama murni main tekanan minyak. Pada CVT juga minyak, cuma ada belt baja yang merupakan media untuk menaikan atau mengurangi momen gerak,” kata Deni.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com