JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub sudah menyiapkan beragam skenario mengantisipasi kepadatan lalu lintas menjelang libur panjang pekan depan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, volume pergerakan di jalur darat masih akan didominasi oleh mobil pribadi. Adapun tren perjalanan akan lebih tinggi via jalan tol dibandingkan jalan arteri atau nasional.
Kondisi tersebut didapat berdasarkan pola yang ada sebelumnya, bahkan dibandingkan dengan libur Idul Adha pada Agustus lalu, secara potensi juga tidak jauh berbeda. Sebab, kondisinya sama, yakni dalam posisi PSBB transisi dan masih situasi pandemi.
Baca juga: Kemenhub Batasi Operasional Angkutan Barang Saat Libur Panjang
"Jadi polanya hampir sama, kemungkinan besar masyarakat yang selama ini tak melakukan perjalanan jauh akan keluar. Sehingga, potensi pada long weekend nanti akan banyak yang melakukan perjalanan," ucap Budi dalam konferensi pers virtual mengenai antisipasi Kemenhub pada libur panjang Maulid Nabi, Jumat (23/10/2020).
"Untuk potensinya sebesar 21 persen akan menggunakan jalan tol, jadi didominasi di jalan tol. Sedangkan jalan nasional dari pengalaman sebelumnya bisa dikatakan sangat sedikit sekali," kata dia.
Sementara secara sebaran pergerakan arus lalu lintas di jalan tol, Budi menjelaskan bahwa arah timur, tepatnya menuju Tol-Trans Jawa, akan mendominasi dengan perkiraan mencapai 51,53 persen.
Bila dipecah secara distribusi, kendaraan yang melintasi Gerbang Tol Cikampek Utama akan jauh lebih banyak, sedangkan arah Jawa Barat untuk menuju Bandung dan wilayah lain melalui Pintu Tol Kalihurip Utama mencapai 48,47 persen.
Baca juga: Waspada Puncak Arus Mudik dan Balik Libur Panjang Akhir Pekan Depan
Sementara pergerakan ke arah selatan atau Gerbang Tol Ciawi, persentasenya sebanyak 23,51 persen, lalu disusul ke arah barat atau Merak sebanyak 28,32 persen.
"Jadi kenaikan persentase untuk kendaraan yang keluar dari Jakarta melalui jalan tol sekitar 21,77 persen dibandingkan kondisi normal, dengan prediksi kendaraan yang pergi mencapai 622.039 unit," kata Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.