JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 tak hanya memukul penjualan sepeda motor baru, bursa sepeda motor bekas pun ikut anjlok.
Namun, ternyata tidak semuanya. Sebab, ada juga yang justru menangguk untung saat kondisi ekonomi sedang sulit.
Ahmad Arif, pedagang motor bekas yang kerap disebut Arif King Priok, mengatakan, saat pandemi Covid-19 dan diberlakukan PSBB pertama kali, bisnis jual beli RX-King bekas yang dia tekuni justru meningkat.
"Justru buat saya malah aman. Peningkatan bisa lebih dari 50 persen. Makanya, saya alhamdulilah, saat banyak orang susah, saya malah dapet rezeki, tapi ya itu rezeki," kata Arif kepada Kompas.com, Senin (28/9/2020).
Baca juga: Harga Pasaran RX-King Orisinal Tembus Puluhan Juta Rupiah
Arif mengatakan, omzetnya naik karena saat corona banyak orang yang melepas motor koleksi ke dia.
Menurut Arif, dalam bisnis jual beli RX-King, kendala yang kerap ditemui adalah mencari barang, bukan menjual.
Koleksi sultan
"Yang terkena dampak corona mereka pada jualan koleksinya, di satu sisi para sultan (orang kaya) yang tidak kena dampak malah jadi mainan. Mereka di rumah aja iseng karena pegang HP beli ini itu, termasuk motor," katanya.
"Corona kemarin justru penjualan meningkat karena saya banyak barang. Sebab, kalau di saya itu kesulitannya cari barang, bukan jualnya. Jualnya lebih gampang, yang saya jalani seperti itu," katanya.
Arif mengamati, bisnisnya bisa melesat di tengah pandemi karena dagangannya menyasar ke area hobi.
Hal tersebut berbeda dari pedagang motor bekas lain yang menyasar untuk motor harian atau pekerja.
Baca juga: Jangan Sampai Kecele, Ini Tips Beli Yamaha RX-King Lawas
"Ya, karena itu bisa. Mereka buat motor kebutuhan, kalau saya di hobi. Ketika para sultan ini yang memang tidak terdampak banyak karena corona jadi pada main," katanya.
Mulai landai
Meski demikian, tak selamanya penjualannya bagus. Arif yang makin terkenal karena RX-King NOS seharga Rp 150 juta itu mengatakan, penjualannya mulai kembali normal setelah pemberlakuan PSBB jilid 2 di DKI Jakarta.
"Tapi, di PSBB kedua ini mulai sepi, orang sudah mulai aktivitas, sudah jenuh dengan gituan, di rumah sudah jenuh, mulai cuek sama corona, dan beraktivitas lagi," katanya.