Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan RX-King Bekas Meroket Saat Pandemi Covid-19, Ini Alasannya

Kompas.com - 29/09/2020, 08:12 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 tak hanya memukul penjualan sepeda motor baru, bursa sepeda motor bekas pun ikut anjlok.

Namun, ternyata tidak semuanya. Sebab, ada juga yang justru menangguk untung saat kondisi ekonomi sedang sulit.

Ahmad Arif, pedagang motor bekas yang kerap disebut Arif King Priok, mengatakan, saat pandemi Covid-19 dan diberlakukan PSBB pertama kali, bisnis jual beli RX-King bekas yang dia tekuni justru meningkat.

"Justru buat saya malah aman. Peningkatan bisa lebih dari 50 persen. Makanya, saya alhamdulilah, saat banyak orang susah, saya malah dapet rezeki, tapi ya itu rezeki," kata Arif kepada Kompas.com, Senin (28/9/2020).

Baca juga: Harga Pasaran RX-King Orisinal Tembus Puluhan Juta Rupiah

 

Arif mengatakan, omzetnya naik karena saat corona banyak orang yang melepas motor koleksi ke dia.

Menurut Arif, dalam bisnis jual beli RX-King, kendala yang kerap ditemui adalah mencari barang, bukan menjual.

Koleksi sultan

"Yang terkena dampak corona mereka pada jualan koleksinya, di satu sisi para sultan (orang kaya) yang tidak kena dampak malah jadi mainan. Mereka di rumah aja iseng karena pegang HP beli ini itu, termasuk motor," katanya.

"Corona kemarin justru penjualan meningkat karena saya banyak barang. Sebab, kalau di saya itu kesulitannya cari barang, bukan jualnya. Jualnya lebih gampang, yang saya jalani seperti itu," katanya.

Arif mengamati, bisnisnya bisa melesat di tengah pandemi karena dagangannya menyasar ke area hobi.

Hal tersebut berbeda dari pedagang motor bekas lain yang menyasar untuk motor harian atau pekerja.

Baca juga: Jangan Sampai Kecele, Ini Tips Beli Yamaha RX-King Lawas

"Ya, karena itu bisa. Mereka buat motor kebutuhan, kalau saya di hobi. Ketika para sultan ini yang memang tidak terdampak banyak karena corona jadi pada main," katanya.

Salah satu Yamaha RX King. RX King merupakan salah satu motor lawas yang banyak digemari dan belakangan banyak diburu penggemarnya.KompasOtomotif/Alsadad Rudi Salah satu Yamaha RX King. RX King merupakan salah satu motor lawas yang banyak digemari dan belakangan banyak diburu penggemarnya.

Mulai landai

Meski demikian, tak selamanya penjualannya bagus. Arif yang makin terkenal karena RX-King NOS seharga Rp 150 juta itu mengatakan, penjualannya mulai kembali normal setelah pemberlakuan PSBB jilid 2 di DKI Jakarta.

"Tapi, di PSBB kedua ini mulai sepi, orang sudah mulai aktivitas, sudah jenuh dengan gituan, di rumah sudah jenuh, mulai cuek sama corona, dan beraktivitas lagi," katanya.

"Saya bisa bilang dari awal corona masuk (Maret), terus bulan kedua sampai kelima (Mei-Juli) masih lancar mulu, enak, karena dapet barangnya gampang. Tapi, di bulan ketujuh ini mulai sepi," ujarnya.

Sepeda motor Yamaha RX-KING milik Fadel yang hilang saat terparkir di samping rumahnya di kawasan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.Dok Pribadi Fadel Sepeda motor Yamaha RX-KING milik Fadel yang hilang saat terparkir di samping rumahnya di kawasan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

Ekspansi

Arif mengatakan, karena mencari unit RX-King mulai sulit, dia kini mulai melebarkan sayap menjual motor di luar RX-King.

Pilihannya ialah motor-motor 2-tak, garis besarnya ialah masih motor hobi.

"Saya cukup konsisten di RX-King, tapi akhirnya saya juga merambah ke motor 2-tak lain. Karena saya sulit dapat barangnya, tapi bisnis mesti jalan terus, akhirnya saya mencoba yang lain, pokoknya motor hobi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com