JAKARTA, KOMPAS.com – Musim hujan baru saja datang lagi di daerah Jakarta dan sekitarnya. Ketika sedang berkendara, tentu saja helm jadi basah. Ketika sampai rumah, mengeringkan helm sebenarnya tidak bisa sembarangan.
Pegiat dari komunitas pencinta helm, Belajar Helm, Ahmad M mengatakan, mengeringkan helm yang terkena hujan tidak perlu dijemur di bawah matahari langsung.
“Mengeringkan helm cukup pakai kipas angin saja. Dalam waktu tiga jam juga kering kalau pakai kipas angin terus menerus. Kalau dijemur efeknya membuat Expanded Polystyrene Styrofoam (EPS) cepat getas,” ucap Ahmad kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Jika Pajak Mobil Baru Jadi Nol Persen, Harga LCGC Mulai Rp 60 Jutaan
EPS merupakan busa peredam yang menempel di batok helm. Jika EPS getas, kemampuan meredam benturannya bisa berkurang, sehingga fungsi helm sebagai pelindung kepala menjadi berkurang. Jika ingin lebih cepat kering, bisa bagian busanya saja yang dijemur.
“Bagian busa yang bisa dicopot di helm, boleh dilepas agar lebih cepat kering. Tetapi untuk batok helmnya, cukup diangin-angin saja,” kata Ahmad.
Baca juga: Harga SUV Murah Bisa Rp 100 Jutaan Jika Pajak Mobil Baru Jadi Nol Persen
Jika bagian busa ini dibiarkan basah, bisa menimbulkan jamur dan bakteri yang membuat bau tidak sedap. Ahmad mengatakan, bau apak biasanya timbul pada helm karena keringat yang bercampur dengan debu.
“Menghilangkan bau apak, bisa dengan mencuci busa helm. Cuci seperti biasa, bisa gunakan detergen untuk menghilangkan nodanya,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.