Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Bus Listrik TransJakarta Ditargetkan Rampung 2030

Kompas.com - 08/09/2020, 17:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo memastikan bahwa target untuk penerapan kendaraan listrik berbasis baterai untuk seluruh armada TransJakarta pada 2030 tetap dilangsungkan.

Hanya saja ada relaksasi capaian target sebagai dampak dari pengalihan APBD untuk penanganan pandemi virus corona alias Covid-19 di wilayah Ibu Kota.

"Target kami untuk penggunaan bus listrik pada seluruh armada TransJakarta pada 2030 tidak dihilangkan, tetap ada. Tapi kami lakukan relaksasi menyesuaikan kondisi yang ada imbas pandemi," katanya di diskusi virtual, Selasa (8/9/2020).

Baca juga: Kemenhub Mau Operasikan Bus Listrik Canggih di Bali

"Misalnya, tahun ini seharusnya ada 100 bus listrik yang operasional. Karena Covid-19, kita relaksasi karena fokusan APBD sementara diprioritaskan untuk penanganan pandemi dahulu," jelas Syafrin lagi.

Adapun hal-hal yang patut diperhatikan untuk mendukung program percepatan kendaraan listrik berbasis baterai, kata dia lagi, adalah komunikasi yang baik, koordinasi, serta kolaborasi bagi seluruh pihak terkait.

"Kolaborasi ini menyangkut agar hal-hal atau program yang ada bisa terlaksana secara optimal. Kemudian, membuat bus listrik ini dapat disampaikan secara baik dan sustain, tidak hanya terlaksana sesaat," ucap Syafrin.

Sebelumnya, mantan Presiden Direktur TransJakarta Agung Wicaksono pernah menyampaikan bahwa pihaknya menetapkan pada 2030 sedikitnya ada 14.000 unit bus listrik yang beroperasi di DKI Jakarta.

Baca juga: Kemenhub Siapkan Aturan Konversi Sepeda Motor ke Tenaga Listrik

"Untuk menuju ke sana bertahap, karena usia armada itu masih sampai 10 tahun. Artinya, seluruh armada Transjakarta yang kita beli tahun depan yang belum listrik itu masih akan habis masanya di 2030," kata dia.

Dia menyebutkan, pihaknya bakal mulai fokus penuh untuk mengoperasikan kendaraan listrik per 2021 mendatang. "2021 kita utamakan udah listrik penambahannya. Setelah itu penambahannya selalu listrik," sambung Agung.

"Total 14 ribu. Kalau dari segi road map seperti itu. Itu bus besar, sedang atau medium size kayak metromini itu sampai ke mikro yang ukuran angkot 14 ribu. Kombinasi semuanya," paparnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
smoga lbh terbuka (ingat bis yg mangkrak dulu, bkn salah bisnya sih) , krn eksklusif di tutup2xin hingga rawan korup, ...smoga amanah sdh dititipkan kepercayaan dan mau di koreksi jk salah di tiap tahapannya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau